NTT Terkini
Tim Komunitas Kerahiman Ilahi Keuskupan Agung Kupang NTT Sosialisasi Makna Yubileum 2025 dan Devosi
Devosi Kerahiman Ilahi mewartakan Belaskasih Kerahiman Ilahi , mengandalkan Tuhan dan komitmen untuk melakukan tindakan belaskasih
POS-KUPANG.COM - Dalam rangka memaknai Tahun Yubelium, Tim Komunitas Kerahiman Ilahi, mengadakan Sosialisasi Hakekat Tahun Yubileum 2025 dalam kaitannya dengan Devosi Kerahiman Ilahi, di Gereja Stasi St. Leonardus Manusak, Paroki Sta. Maria Fatima Taklale, Kupang NTT, Minggu, (/2/2024).
Sosialisasi ditandai dengan Katekese singkat tentang Hakekat Tahun Yubileum yang menekankan pentingnya menghidupkan kembali harapan dan Indulgensi yang menekankan dimensi pengampunan dalam ziarah umat beriman.
Dalam homili saat Ekaristi Kudus, RD. Dr. Maxi Un Bria, mewartakan bahwa Bulla Paus Fransiskus " Spes Non Confundit; Pengharapan yang tidak mengecewakan, yang menandai Yubileum Biasa 2025, berisikan harapan Paus Fransiskus tentang:
Pertama, pentingnya menghidupkan kembali harapan dalam hidup, karena pada dasarnya semua orang berharap dari lubuk hati terdalam akan sesuatu yang baik dalam hidup ini. Harapan bersama dengan iman dan kasih, mengekspresikan keutamaan kehidupan Kristiani.
Baca juga: Banjir Rendam Rumah Warga Kelurahan Benpasi Timor Tengah Utara NTT

Kedua, Indulgensi, yang menjadi pesan pokok tahun Yubileum yaitu bahwa dimensi pengampunan dari Tuhan sangat dibutuhkan setiap orang demikian juga sikap mengampuni sesama menjadi sikap orang beriman yang dapat memungkinkan kita menata masa depan dan hidup secara berbeda, tanpa kebencian, permusuhan dan balas dendam.
Menurut RD. Dr. Maxi Un Bria, yang juga sebagai Ketua STIPAS Keuskupan Agung Kupang, menghidupi Devosi Kepada Kerahimam Ilahi, dapat menjadi salah satu cara dalam mengisi dan memaknai Tahun Jubileum 2025.
Karena Devosi Kerahimam Ilahi mewartakan Belaskasih Kerahiman Ilahi dan pengampunan yang diikuti dengan tindakan belaskasih dan kebajikan terhadap sesama yang menghidupkan pengharapan, penerimaan dan menguatkan iman sebagai seorang peziarah.
Peziarah Pengharapan di tahun Jubileum 2025, memiliki pengharapan dan kepercayaan terhadap kasih setia Tuhan yang selalu menyertai hidup manusia dalam suka dan duka, sukses dan gagal.
Maka berbahagialah orang yang berharap dan mengandalkan kasih kerahiman Tuhan dalam ziarah hidup.
Seusai Perayaan Ekaristi, RD. Dr. Maxi Un Bria memperkenalkan Devosi Kerahiman Ilahi kepada segenap umat yang hadir.
Dengan mengutip Pikiran Paus Yohanes XXIII yang mengajak para pimpinan Gereja untuk menjadi pewarta belaskasih Tuhan, serta penggagas Konsili Vatikan II yang berkontribusi bagi pembaharuan hidup Gereja,yang dikenal dengan Paus yang baik hati(Papa Buono). Salah satu ensiklik terkenal yang dihasilkannya adalah Pacem in Teris; Damai di Bumi.
Meskipun Paus Yohanes XXIII pernah melarang Devosi Kerahiman Ilahi yang diperkenalkan Sr. Faustina, namun keteladanan hidupnya menunjukkan kualitas belas kasih yang mendalam. Larangan terhadap Devosi Kerahiman Ilahi, dicabut Paus Paulus VI pada tangga 15 April 1978.
Selanjutnya Paus Yohanes Paulus II dengan gencar menghidupkan Devosi kepada Kerahiman Ilahi dengan menerbitkan Ensiklik Dives in Misericordia ( Karya dalam Kerahiman) yang mengulas tentang Kerahiman Ilahi.
Paus Yohanes Paulus II, menunjukkan keteladan belaskasih dan pengampunan terhadap Mehmet Ali Agca, yang mencoba untuk membunuh dan menembaknya pada tanggal 13 Mei 1981 dengan mengunjunginya di penjara pada tanggal 27 Desember 1983 dan pada Tahun 2000 Paus Yohanes Paulus II meminta pemerintah Italia membebaskan Mehmet Ali Agca dari hukuman seumur hidup.

Devosi Kerahiman Ilahi mewartakan Belaskasih Kerahiman Ilahi , mengandalkan Tuhan dan komitmen untuk melakukan tindakan belaskasih dalam hidup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.