Anak Babi Kelainan di TTU
Dokter Hewan Ungkap Penyebab Utama Soal Anak Babi Bermata Satu Lahir di NTT
Banyak warganet yang menduga, anak babi itu mengalami kelainan genetik sehingga lahir hanya dengan satu mata.

"Siklopia dapat terjadi akibat adanya gangguan pada saat pertumbuhan janin," kata Slamet, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (16/2/2025).
Dia menjelaskan, janin anak babi normalnya akan tumbuh dengan prosencephalon atau bagian otak depan membelah, sehingga calon bola mata ikut membelah menjadi mata kanan dan kiri.
Namun, tidak dengan anak babi itu mengalami kondisi malformasi parah di otak pada awal pembentukan janin.
Baca juga: Anak Babi Alami Kelainan Genetik, Yohana Sebut Induknya Baru Pertama Kali Melahirkan
"Akibat gangguan tersebut, otak depan dan bola mata tidak membelah, sehingga janin hanya memiliki satu mata besar di tengah dan saat lahir terlihat aneh," ungkap Slamet.
Sayangnya, penyebab kondisi kelainan ini tidak dapat diketahui dengan pasti.
Anak Babi Bermata Satu Hanya Hidup 15 Menit
Meski sempat terlahir dari induknya, anak babi bermata satu di NTT itu hanya bertahan hidup selama 15 menit.
Slamet menjelaskan, anak babi itu tidak mampu hidup lama karena sindrom siklopia membuat otak depan tidak bisa tumbuh.
"Cacat ini melibatkan otak depan, bayi (manusia ataupun hewan) dengan kasus siklopia seperti pada kasus anak babi ini biasanya tidak dapat tumbuh menjadi dewasa," jelasnya.
"Umumnya hanya bertahan hidup selama beberapa jam atau beberapa hari saja dan akhirnya mati," tandas dia.
Dikutip dari WebMD, tidak ada kasus bayi, baik hewan maupun manusia dengan kelainan sindrom siklopia mampu hidup lebih dari 6 bulan setelah lahir.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Anak Babi Bermata Satu Lahir di NTT, Dokter Hewan Ungkap Penyebabnya",
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.