Nagekeo Terkini

Tiga Sampel Babi di Nagekeo Positif ASF, Warga Dilarang Jual Babi di Pasar

Tiga sampel darah babi yang dikirim Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo ke Kupang dinyatakan positif African Swine Fever (ASF)

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO.DINAS PETERNAKAN NAGEKEO
AMBIL SAMPEL - Petugas kesehatan hewan Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo saat melakukan pengambilan sampel darah babi yang mati mendadak untuk dikirim ke laboratorium veteriner Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, MBAY - Tiga sampel darah babi yang dikirim Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo ke laboratorium veteriner Kupang dinyatakan positif African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.

Ketiga sampel tersebut masing-masing dua dari tiga sampel darah babi dari Kecamatan Nangaroro dinyatakan positif. Sedangkan satu sampel yang berasal dari Kecamatan Aesesa dinyatakan positif.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo, Clementina Dawo kepada TribunFlores.com, Sabtu, 15 Februari 2025 mengatakan, pemerintah setempat sudah melakukan upaya penertiban.

"Pemerintah sudah lakukan penertiban lalulintas ternak melalui instruksi Bupati dengan menutup sementara pasar agar tidak menjual babi, termasuk melarang babi dari luar wilayah masuk ke wilayah Nagekeo atau sebaliknya," jelas Clementina Dawo via pesan WhatsApp.

Dikatakan Clementina, berdasarkan catatan Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo lima tahun terakhir kasus kematian babi di wilayah itu mengalami fluktuasi.

Pada tahun 2020, kasus kematian babi akibat terserang ASF mencapai 3217 ekor.  Pada tahun 2021, kasus kematian babi akibat ASF mengalami penurunan yakni sebanyak 2693 ekor. Sedangkan pada tahun 2022 dan 2023, tidak ada kasus kematian babi. 

Pada tahun 2024, kasus kematian babi akibat ASF kembali terjadi dan menyerang 427 ekor babi di Kabupaten Nagekeo. 

Baca juga: Virus ASF Serang Ternak Babi di Ngada NTT, 3 Mati

Pada tahun 2025 periode Januari-Februari, sebanyak 89 ekor babi mati akibat ASF.

Guna mengatasi penyebaran ASF atau Demam Babi Afrika, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menghimbau kepada para peternak babi untuk melakukan langkah pencegahan diantaranya, mencuci tangan dan selalu memakai alas kaki saat masuk ke dalam kandang, berikan pakan berkualitas dan air bersih, mencuci peralatan kandang, membatasi lalu lintas orang, barang dan hewan.

Apabila ternak babi mati harus dikubur serta melapor ketika menemukan ternak babi yang sakit dan mati kepada Dinas Peternakan. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved