Nagekeo Terkini
Polisi Beberkan Fakta Isu Manusia Berpoteng di Nangaroro: "Itu Hoax"
Menanggapi keresahan ini, Iptu Juliardi segera memerintahkan anggotanya untuk menelusuri asal-usul dan kebenaran informasi tersebut.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MBAY – Pasca kasus kematian tragis Vian Ruma, masyarakat Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, diresahkan oleh isu kemunculan sekelompok pria bertopeng yang disebut-sebut meneror warga.
Isu ini menyebar luas dalam bentuk tangkapan layar (screenshot) percakapan WhatsApp yang ramai dibagikan di berbagai grup dan status pribadi.
Kapolsek Nangaroro, Iptu Juliardi Sinambela, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (16/9/2025) malam menjelaskan, informasi mencemaskan ini pertama kali diterima oleh Kanit Intelkam (IK) Polsek Nangaroro, Bripka Rikco Reynhard Manu, pada Minggu (14/9/2025) pukul 20.11 WITA.
Tangkapan layar percakapan yang menyebar luas tersebut juga diteruskan kepada Kapolsek Nangaroro, Iptu Juliardi Sinambela, S.H., M.H., oleh sejumlah warga yang meminta klarifikasi dari pihak kepolisian.
Menanggapi keresahan ini, Iptu Juliardi segera memerintahkan anggotanya untuk menelusuri asal-usul dan kebenaran informasi tersebut.
Ia meminta agar dilakukan profiling terhadap identitas orang-orang yang disebut dalam pesan berantai tersebut, serta pelacakannya di berbagai grup WhatsApp.
Berikut kutipan dari pesan yang menyebar luas tersebut, salah satunya dikirim oleh kontak bernama Nona Azi:
Selamat malam Bapak/Ibu dan teman-teman semua. Mau info, bila lewat di jalur Tonggo (lokasi kejadian bunuh diri kemarin), kalau di atas jam 5 sore selalu waspada dan hati-hati, apalagi malam hari. Jangan jalan sendiri. Soalnya kemarin sore ada kejadian Ibu Karmila dan suaminya, Om Capung, dikejar oleh empat orang laki-laki pakai topeng. Tapi syukur mereka tidak apa-apa karena langsung lari naik motor. Katanya pihak berwajib dan aparat setempat sementara selidiki. Terima kasih
Pesan lain dari kontak yang sama juga berbunyi:
Selamat sore semua, diinformasikan untuk keluarga besar yang ada di Ngera hati-hati lewat Nangaroro. Tidak boleh jalan sore atau malam sendiri karena situasi sekarang semakin panas. Terima kasih. Kemarin sore dua pemuda dari Riti juga dikejar oleh pemuda bertopeng.
Menindaklanjuti pesan tersebut, Unit Intelkam Polsek Nangaroro melakukan investigasi dengan menelusuri pengguna nomor-nomor yang menyebarkan informasi tersebut ke berbagai grup WhatsApp, Facebook, dan status pribadi.
Dari hasil pelacakan, diketahui pesan tersebut beredar secara berantai, dan banyak pengguna hanya meneruskan pesan yang mereka dapat dari grup keluarga, kantor, maupun media sosial.
Baca juga: Sepekan Banjir Bandang, Puluhan Ribu Warga di Nagekeo Terdampak dan Tiga Orang Hilang
Atas perintah Kapolsek Nangaroro, Bripka Rikco Reynhard Manu kemudian memfokuskan pencarian terhadap dua nama yang disebut sebagai korban dalam pesan tersebut, yakni ibu Karmila dan om Capung.
Setelah dilakukan profiling, diketahui keduanya adalah pasangan suami istri yang berdomisili di Maunori, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo.
nagekeo terkini
Kapolsek Nangaroro
Polsek Nangaroro
Iptu Juliardi Sinambela
Kabupaten Nagekeo
POS-KUPANG.COM
Pasca Banjir Bandang di Mauponggo, Warga Ambil Air Minum di Selokan |
![]() |
---|
Pasca Bencana Banjir Bandang, Warga Mauponggo Kesulitan Akses Air Bersih |
![]() |
---|
Bupati dan Wabup Nagekeo Saling Lempar Jelaskan Data Korban Banjir Bandang di Mauponggo |
![]() |
---|
Kepala Dusun Sawu 1 di Kecamatan Mauponggo Dengar Teriakan Minta Tolong dan Lihat Kaki |
![]() |
---|
Polres Nagekeo Belum Bisa Ungkap Sebab Kematian Vian, Autopsi Tunggu Persetujuan Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.