Ende Terkini

800-an Ekor Babi Mati Mendadak, Anggota DPRD Dorong Distan Ende Segera Vaksinasi

Anggota DPRD Ende, Mahmud Jegha mendorong Pemerintah Kabupaten Ende melakukan vaksinasi menghindari babi mati di Kabupaten Ende

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
ANGGOTA DPRD - Anggota DPRD Kabupaten Ende, Mahmud Jegha dari Fraksi Partai Demokrat saat diwawancarai hari Rabu, 12 Februari 2025 mendorong Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pertanian Bidang Peternakan segera melakukan vaksinasi terhadap babi di wilayah itu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Anggota DPRD Ende, Mahmud Jegha dari Fraksi Partai Demokrat mendorong Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pertanian Bidang Peternakan segera melakukan vaksinasi terhadap babi di wilayah itu. 

Permintaan Anggota DPRD Ende yang akrab disapa Bento itu menyusul adanya kasus 800 kematian babi secara mendadak para periode Januari hingga pertengahan Februari 2025.

Bento yang ditemui POS-KUPANG.COM, Rabu, 12 Februari 2025 menegaskan, Dinas Pertanian Bidang Peternakan segera menyiapkan vaksinasi untuk ternak babi.

"Sehingga tidak menyebabkan hewan ternak lainnya juga ikut mati, harus sesegera mungkin lakukan vaksinasi," tegas Bento.

Disinggung soal adanya pemangkasan anggaran di Kementerian Pertanian yang akan berdampak pada Dinas Pertanian di daerah, Bento secara tegas mengatakan, efisiensi anggaran itu baru berjalan tahun ini, kemungkinan masih ada sisa vaksin pada tahun sebelumnya yang masih bisa dipakai.

"Efisiensi anggaran inikan berjalan tahun anggaran 2025 ini, tetapi berkaitan dengan vaksinasi ini, mungkin sebelumnya masih ada, ya ditanggulangi dulu, sehingga kedepan berkaitan dengan vaksin ini, harus diperhatikan secara serius, soal efisiensi anggaran inikan juga hanya pada pembelanjaan-pembelanjaan infrastruktur, ATK, perjalanan dinas, mungkin yang lain masih bisa," ujar Bento.

Baca juga: Wabah Virus ASF di Sikka NTT Meluas ke 7 Kecamatan, 356 Ekor Babi Mati

Sebelumnya diberitakan, selama periode Januari-Februari 2025, sebanyak 800 lebih ekor babi di Kabupaten Ende mati mendadak.

Namun, Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Ende belum bisa memastikan penyebab kematian ratusan ekor babi tersebut terkena virus ASF atau hog kolera.

Sekertaris Dinas Pertanian Kabupaten Ende, Ibrahim Gadir Dean melalui Kepala Bidang Peternakan, drh Said menjelaskan, kasus kematian babi di wilayah Kabupaten Ende terbaru terjadi di Desa Wolotopo, Kecamatan Ndona yakni kurang lebih 40 ekor babi mati mendadak dalam kurun waktu dua tiga hari terakhir. 

"Memang ada lonjakan kasus kematian babi tetapi tidak begitu banyak jumlahnya, yang terbaru itu di Desa Wolotopo, itu ada sekitar 40 an ekor jadi hari ini teman-teman berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk ambil sampel untuk kita kirim, rencananya ke Maumere, Kupang dan Denpasar, tergantung mana yang lebih cepat. Kasus kematian babi di Wolotopo itu terjadi baru satu dua hari yang lalu, jadi dalam minggu ini sekitar ada 40 an ekor, semuanya milik warga," kata drh Said, Rabu, 12 Februari 2025 pagi di ruang kerjanya.

Dijelaskan drh Said, gejala yang timbul sebelum mati yakni napsu makan menurun dan demam.

Selain di Desa Wolotopo, sebelumnya di beberapa wilayah seperti di Detusoko, Maukaro, Wewaria dan Maurole juga mengalami kejadian yang sama. Kasus kematian babi secara mendadak paling banyak terjadi di wilayah utara Kabupaten Ende. 

Baca juga: Virus ASF Serang Ternak Babi di Ngada NTT, 3 Mati

"Dari Januari-Februari 2025 ini total babi yang mati itu sudah sekitar 800 an ekor, dari jumlah itu, beberapa sampel dari Maurole sudah kita kirim, yang dari Maukaro kita belum dapat sampelnya karena kadang saat kita tiba di lokasi, bangkai babi sudah tidak ada, dapat cuman laporan, ternaknya sudah tidak ada jadi kita hanya bisa ambil sampel dari organ bangkai atau sampel darah dari ternak yang sakit," jelas drh Said. 

Meski kasus kematian babi secara mendadak sudah berjumlah sekitar 800 an ekor, namun berdasarkan data yang diterima, kata dia, sejauh ini masih terindikasi akibat hog kolera. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved