Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 10 Februari 2025, “Menjamah-Nya”

Saat menjamah itu kita juga membawa diri kita kepada yang lain apalagi ada kerinduan untuk menjamah Tuhan sendiri.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-BRUDER PIO HAYON SVD
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Senin (10/2 2025), “Menjamah-Nya” 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 10 Februari 2025, “Menjamah-Nya”

Hari Senin Pekan Biasa V  
PW Santa Skolastika.
Bacaan I: Kej. 1: 1-19
Injil:  Markus 6: 53-56

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Sentuhan itu adalah satu tindakan fisik yang dilakukan oleh anggota tubuh kita terhadap anggota tubuh orang lainnya. Dan secara fisik, ketika disentuh kita juga akan merasakan bahwa kita disentuh.

Tindakan ini juga biasanya disertai dengan gerakan emosi tersendiri yang menghantar orang pada perasaan tersendiri. Ketika tindakan menyentuh dengan satu niat yang tulus itulah yang kita sebut sebagai menjamah. Saat menjamah itu kita juga membawa diri kita kepada yang lain apalagi ada kerinduan untuk menjamah Tuhan sendiri.

Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pada hari ini, kita memperingati Santa Skolastika, seorang perawan dan santa yang dikenal karena hidupnya yang penuh doa dan pengabdian. Tema “Menjamah-Nya” mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat menjamah kasih dan kuasa Tuhan dalam hidup kita.

Dalam bacaan dari Kitab Kejadian (Kejadian 1:1-19), kita menyaksikan bagaimana Allah menciptakan dunia dengan kuasa-Nya. Setiap bagian dari penciptaan menunjukkan kebesaran dan kebaikan Allah. Dalam konteks Santa Skolastika, kita diingatkan bahwa hidupnya juga merupakan bagian dari karya penciptaan Tuhan.

Ia dipanggil untuk menjadi alat kasih dan pengabdian. Ketika kita merenungkan penciptaan, kita diajak untuk menyadari bahwa kita juga adalah bagian dari rencana Allah. Bagaimana kita dapat merespons panggilan-Nya dalam hidup sehari-hari kita?

Dalam Injil (Markus 6:53-56), kita melihat bagaimana orang-orang datang untuk menjamah Yesus, percaya bahwa bahkan sentuhan kecil dari-Nya dapat membawa kesembuhan dan pengharapan.

Santa Skolastika menghabiskan hidupnya dalam doa dan persatuan dengan Tuhan, sehingga ia dapat merasakan kehadiran-Nya yang mendalam. Ketika kita mencari Yesus dan menjamah-Nya dalam iman, kita juga dibawa kepada pengalaman kesembuhan dan perubahan dalam hidup kita. Apa langkah konkret yang bisa kita ambil untuk lebih dekat kepada Tuhan dalam kehidupan kita?

Permenungan kita adalah bahwa Santa Skolastika mengajarkan kita tentang pentingnya hidup dalam doa dan pengabdian kepada Tuhan serta sesama. Ia menjamah kasih Allah melalui tindakan konkret, termasuk melayani orang lain dan memperdalam hubungan spiritual.

Dalam hidup kita, kita juga dipanggil untuk menjadi alat kasih, menjangkau orang-orang di sekitar kita dengan cinta dan perhatian. Bagaimana kita bisa lebih aktif dalam menjamah kehidupan orang lain dengan kasih Tuhan?

Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: renungan ini mendorong kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat menjamah kasih dan kuasa Tuhan dalam hidup kita, seperti yang dilakukan oleh Santa Skolastika.

Kedua, mari kita berusaha untuk mendekat kepada Tuhan dengan iman dan doa, serta menjangkau sesama dengan kasih dan pelayanan.

Ketiga, semoga kita dapat merasakan kehadiran-Nya yang membawa kedamaian dan pengharapan dalam hidup kita.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved