Opini
Opini: Vokasi Bukan Pilihan Kedua, Strategi Transformasi NTT Menuju Masa Depan Mandiri
Kopi Bajawa adalah contoh produk unggulan NTT yang memiliki potensi besar untuk diintegrasikan ke dalam sektor pariwisata.
Oleh: Melsiani RF Saduk,Ph.D
Periset Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah, Dosen Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang - NTT
POS-KUPANG.COM - Pendidikan vokasi sering kali dianggap sebagai pilihan kedua. Namun, pandangan ini keliru dan menghambat potensi besar pendidikan vokasi dalam mengatasi tantangan pembangunan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dengan tingkat kemiskinan yang mencapai 19,02 persen pada September 2024 (BPS), pendidikan vokasi harus menjadi instrumen utama untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
Kondisi ekonomi NTT yang didominasi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, dengan kontribusi 28,76 persen terhadap PDRB pada Triwulan III 2024, menunjukkan potensi besar yang belum sepenuhnya dioptimalkan.
Namun, laju pertumbuhan sektor ini hanya 1,9 persen per tahun, jauh lebih rendah dibandingkan sektor pariwisata yang tumbuh hingga 7,8 persen per tahun.
Ketimpangan ini menegaskan perlunya pendekatan strategis untuk menciptakan sinergi antara sektor-sektor tersebut.
Kopi Bajawa adalah contoh produk unggulan NTT yang memiliki potensi besar untuk diintegrasikan ke dalam sektor pariwisata.
Kopi Bajawa, misalnya, dapat menjadi daya tarik utama dalam paket wisata agrowisata.
Salah satu contoh nyata adalah para petani di Desa Wisata Colol di Manggarai Timur, yang telah mengembangkan budidaya dan wisata kopi arabika organik.
Wisatawan yang berkunjung tidak hanya dapat menikmati keunikan kopi arabika khas daerah ini, tetapi juga belajar langsung tentang proses produksi mulai dari budidaya hingga pengolahan.
Model ini tidak hanya meningkatkan penghasilan petani, tetapi juga memberikan pengalaman wisata yang edukatif.
Desa Wisata Colol menunjukkan bagaimana integrasi sektor pertanian dan pariwisata dapat berjalan harmonis, dengan meningkatkan kualitas hidup petani sekaligus memberikan manfaat bagi sektor pariwisata.
Namun, rendahnya kontribusi sektor pertanian terhadap pariwisata menunjukkan bahwa potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Di sinilah pendidikan vokasi dapat memainkan peran penting sebagai penghubung yang memperkuat integrasi antara sektor pertanian dan pariwisata, sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
Pendidikan vokasi di NTT semakin menjadi perhatian, terutama dalam upaya pengelolaan potensi daerah yang lebih efektif.
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.