Rote Ndao Terkini

Begini Tradisi 'Madene' di Rote Ndao NTT

berbasis tradisi lokal  penting untuk membangun karakter bangsa. Dengan begitu, warisan leluhur akan terus hidup dan berkembang

Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Warga Rote Timur melaksanakan Madene dalam rangka memperbaiki kerusakan salah satu rumah warga yang terdampak bencana beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Tradisi Madene atau gotong royong orang Rote di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT, jika ditelisik lebih dalam dapat diketahui sebagai penjelmaan dari ideologi Pancasila.

Salah satu Tokoh Adat Leokunak, Semi Bulak mengungkapkan bahwa betapa pentingnya tradisi gotong royong itu di Nusa Fua Funi.

"Tradisi yang dikenal sebagai Madene ini merupakan warisan budaya masyarakat Rote Ndao. Madene tidak hanya bagian dari kehidupan sosial tetapi juga cerminan nilai luhur Pancasila," tutur Semi, Selasa (28/1/2025).

Ia menyatakan, tradisi Madene adalah fondasi solidaritas masyarakat Rote Ndao. Tradisi ini menanamkan kebersamaan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. 

Baca juga: Masih Menunggu, Kepsek SMAN 1 Lobalain Harap Program Makan Gratis Segera Dilaksanakan di Rote Ndao

"Semangat gotong royong ini adalah wujud nyata nilai-nilai Pancasila," kata Semi.

Sebagai tokoh adat, dia memandang ideologi Pancasila dapat memperkuat kearifan lokal seperti Madene

Bagi Semi, melestarikan tradisi ini untuk memastikan relevansi nilai adat dalam perkembangan zaman. Budaya gotong royong, menurutnya, menjadi bukti harmoni Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjaga tradisi lokal. Dia berharap dukungan semua pihak agar nilai Madene tetap lestari. Keberlanjutan tradisi ini, kata dia, menjadi tanggung jawab bersama demi persatuan bangsa.

"Madene dianggap sebagai kekuatan budaya yang menginspirasi persatuan dan harmoni. Saya percaya bahwa masyarakat Rote Ndao mampu menjadikan Madene sebagai simbol implementasi Pancasila. Nilai kebersamaan dan solidaritas inilah yang menjaga harmoni di tengah keberagaman," terang Semi.

Ditambahkannya, perhatian terhadap Madene harus menjadi prioritas semua pihak. Dengan tradisi ini, masyarakat dapat membangun kehidupan sosial yang lebih baik. Nilai-nilai gotong royong juga memperkuat hubungan antarkelompok di Rote Ndao.

Yang dikatakan Semi, pelestarian Madene menjadi simbol penghargaan terhadap budaya lokal. Ia pun mengajak masyarakat Rote Ndao untuk tidak melupakan akar tradisi. Baginya, tradisi ini adalah bagian tak terpisahkan dari jati diri bangsa.

Sebagai tokoh adat, Semi terus mendorong generasi muda untuk mempelajari dan menerapkan Madene

Ia menilai, pendidikan berbasis tradisi lokal  penting untuk membangun karakter bangsa. Dengan begitu, warisan leluhur akan terus hidup dan berkembang.

Semi juga mengingatkan bahwa pewarisan Madene harus terus dilestarikan di tengah modernisasi. Tradisi ini menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi perubahan zaman. 

"Gotong royong adalah kekuatan utama kami masyarakat Rote Ndao," pungkas Semi.

Sembari ia juga berharap Madene tidak hanya menjadi tradisi lokal, tetapi menjadi inspirasi bagi daerah lain.

Dengan Madene, nilai-nilai Pancasila dapat terus diwujudkan secara nyata. (rio)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved