Rote Ndao Terkini
Begini Pesan Kapolsek Rote Barat Laut Soal Kasus Percobaan Meninggal Tidak Wajar
YS segera meminta bantuan saksi lainnya, YH (51), untuk memotong tali yang digunakan korban dengan pisau.
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh tiga cucunya, JA (17), PH (16) dan NA (18).
JA segera mengangkat tubuh kakeknya untuk mencegah tekanan tali, sementara PH memotong tali dengan parang.
Berkat tindakan sigap mereka, BA berhasil selamat tanpa perlu perawatan medis lebih lanjut, meski terdapat bekas lilitan tali di lehernya.
Dari ketiga kasus ini, korban AF dan SN berhasil diselamatkan berkat respons cepat keluarga dan masyarakat.
Sementara itu, korban BA memilih untuk tidak menjalani perawatan medis, meski masih menunjukkan tanda trauma.
Ipda Andri kembali menjelaskan, ketiga percobaan meninggal tidak wajar ini didominasi oleh permasalahan keluarga, kurangnya komunikasi, serta ketidakterbukaan dalam menghadapi masalah.
"Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di wilayah hukum kami. Perlu ada upaya bersama untuk meningkatkan komunikasi dan keharmonisan dalam keluarga," pungkas Ipda Andri.
Ia juga mengimbau untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis warga di sekitarnya.
Tiga percobaan meninggal tidak wajar dalam sehari di wilayah Rote Barat Laut ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan komunikasi dalam keluarga.
"Kami berharap melalui kerja sama antara masyarakat, keluarga dan pihak berwenang, kasus serupa dapat dicegah dan tidak terjadi lagi di masa mendatang," pesan Ipda Andri. (rio)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.