Rote Ndao Terkini

Begini Pesan Kapolsek Rote Barat Laut Soal Kasus Percobaan Meninggal Tidak Wajar

YS segera meminta bantuan saksi lainnya, YH (51), untuk memotong tali yang digunakan korban dengan pisau. 

|
Penulis: Mario Giovani Teti | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-POLSEK RBL
Kapolsek Rote Barat Laut, Ipda Andri L Pah bersama personel 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Mario Giovani Teti

POS-KUPANG.COM, BA'A - Polsek Rote Barat Laut, Polres Rote Ndao, Polda NTT mencatat tiga kejadian percobaan meninggal tidak wajar dalam satu hari di wilayah hukumnya.

Peristiwa tidak mengenakan ini terjadi di Desa Saindule dan Desa Busalangga Barat di Kecamatan Rote Barat Laut, serta Desa Mundek di Kecamatan Loaholu pada Jumat (24/1/2025).

Ketiga kejadian ini memunculkan keprihatinan mendalam di tengah masyarakat terkait faktor-faktor penyebabnya.

Kapolsek Rote Barat Laut, Ipda Andri L Pah menerangkan, kejadian pertama, AF (57) seorang petani di Desa Saindule, ditemukan dalam kondisi tergantung menggunakan tali.

Baca juga: Gapura Pembatas Desa Baadale Rote Ndao Nyaris Runtuh Ancam Keselamatan Warga

Dikatakan lebih lanjut, penemuan ini pertama kali diketahui oleh saksi YS (37) yang sedang menuju sawah bersama saksi NN (48). Saat perjalanan, YS melihat seseorang tergantung di pinggir jalan.

Setelah mengenali korban, YS segera meminta bantuan saksi lainnya, YH (51), untuk memotong tali yang digunakan korban dengan pisau. 

Berkat tindakan cepat para saksi, korban AF berhasil diselamatkan dan segera dilarikan ke RSUD Ba'a untuk mendapatkan perawatan medis. 

Percobaan meninggal tidak wajar kedua melibatkan SN (41), seorang ibu rumah tangga di Desa Busalangga Barat. SN mencoba mengakhiri hidupnya dengan meminum racun roundup. 

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh anaknya, JN (13), yang mencurigai tindakan ibunya setelah melihat SN membawa botol racun dan mengunci diri di kamar. 

Merasa curiga, JN memberi tahu ayahnya, YN dan langsung mendobrak pintu kamar. SN ditemukan tergeletak di lantai dengan kondisi lemas.

Berkat respon cepat keluarga, SN segera dilarikan ke RSUD Ba'a dan mendapatkan perawatan intensif hingga akhirnya diperbolehkan pulang. 

Aksi korban meninggal tidak wajar ketiga terjadi di Desa Mundek dengan korban BA (64), seorang petani.

Menurut pengakuan BA, ia merasa kehilangan harapan setelah kembali dari menggembalakan domba. 

Dengan perasaan kosong, ia mengambil tali nilon, mengikatnya di tiang dapur, lalu mencoba menggantung diri. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved