NTT Terkini

Membangun Pariwisata Berkelanjutan di Kupang: Tantangan dan Peluang

Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pelaku industri pariwisata seperti pemandu wisata, hotel, dan restoran harus lebih diperhati

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Membangun Pariwisata Berkelanjutan di Kupang: Tantangan dan Peluang
POS-KUPANG.COM/HO
Dosen Administrasi Bisnis, FISIP, Undana, Eunike M. Gegung, S.IKom., M.Bus (TDM)

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah lama dikenal sebagai gerbang utama menuju keindahan alam yang menakjubkan di timur Indonesia.

Sebagai kota yang memiliki banyak keunggulan geografis dan budaya, sektor pariwisata di Kupang berpotensi menjadi penggerak utama perekonomian daerah.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, meskipun ada peningkatan kunjungan wisatawan, tantangan besar dalam pengembangan infrastruktur, promosi, dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) harus segera diatasi untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Potensi pariwisata Kupang dengan keindahan alamnya yang luar biasa, memiliki beragam destinasi wisata yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Di antaranya adalah, pantai dengan pemandangan yang menakjubkan seperti Pantai Lasiana dan Pantai Tablolong merupakan contoh destinasi wisata pantai yang indah di wilayah Kupang.

Baca juga: Wisata NTT, Berburu Sunset Tak Pelu ke Kuta Bali, Sunset di Pantai Lasiana Kupang Tak Kalah Indah 

Kejernihan air dan suasana yang tenang menjadikannya sebagai tempat yang ideal untuk berlibur.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTT, pada tahun 2022, jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke kota Kupang tercatat meningkat sebesar 32.3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian besar tertarik oleh pantai-pantai eksotis di wilayah ini.

Selain wisata pantai, Wisata Budaya dan SejarahKota Kupang juga kaya dengan situs sejarah dan budaya.

Salah satu yang paling terkenal adalah Benteng Fort Concordia Kupang, yang merupakan peninggalan Belanda yang kini menjadi salah satu objek wisata edukatif. 

Selain itu, kehidupan masyarakat dengan budaya adat yang khas dapat menarik wisatawan yang tertarik pada pengalaman budaya yang otentik yang memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pengalaman wisatawan dan pengambilan keputusan mereka.

Selanjutnya destinasi alam. Keindahan alam Kupang juga didukung oleh potensi wisata alam lainnya seperti Goa Kristal Bolok yang berlokasi di Kupang Barat, kurang lebih 30 menit perjalanan dari Kota Kupang.

Baca juga: Wisata NTT , Pantai Tablolong Pesona Pasir Putih dan Sunset di Ujung Selatan Pulau Timor

Goa Kristal terkenal dengan airnya yang jernih dan batuan kristal yang memukau. 

Air di dalam goa ini terlihat sangat jernih dan berkilau, terutama saat terkena pantulan cahaya. Hal ini memberikan pengalaman visual yang luar biasa bagi para pengunjung.

Meskipun tidak bisa disamakan dengan destinasi menyelam lainnya seperti Komodo, beberapa bagian dari Goa Kristal menawarkan kesempatan untuk snorkeling, terutama di area sekitar mulut goa atau laguna di sekitarnya.

Kejernihan airnya memungkinkan wisatawan untuk melihat kehidupan bawah laut, termasuk ikan-ikan kecil dan terumbu karang.

Goa Kristal sering dijadikan lokasi untuk aktivitas fotografi karena pemandangannya yang indah. 

Para pengunjung dapat mengabadikan momen berharga dengan latar belakang stalaktit, stalagmit, dan air yang jernih.

Formasi stalaktit dan stalagmit di dalam goa juga menambah daya tarik wisatawan yang datang, memberikan pemandangan alami yang sangatmempesona.

Baca juga: Wisata Gua Kristal di Bolok, Pesona Keajaiban Alam Tak Jauh dari Kota Kupang

Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sektor pariwisata di NTT tercatat menyumbang sekitar 11,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) provinsi pada tahun 2021, dan angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan pengembangan sektor pariwisata di Kupang.

Namun, meskipun Kupang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata, kota ini menghadapi beberapa tantangan yang perlu perhatian serius dari pemerintah dan pelaku usaha.

Hal seperti Infrastruktur yang masih terbatas. Salah satu tantangan terbesar adalah infrastruktur yang belum memadai.

Misalnya, Bandara El Tari yang merupakan bandara utama di Kupang masih memiliki keterbatasan kapasitas dan fasilitas, sehingga sering kali menjadi kendala bagi wisatawan yang hendak berkunjung.

Pembenahan infrastruktur transportasi, seperti peningkatan kapasitas bandara, jalan raya, dan akses menuju destinasi wisata, menjadi keharusan agar Kupang lebih mudah diakses oleh wisatawan.

Tantangan selanjutnya adalah, Pemasaran yang Belum Optimal di tingkat nasional maupun internasional, nama Kupang masih belum sepopuler Bali, Yogyakarta, atau Labuan Bajo. 

Banyak wisatawan yang tidak mengetahui potensi pariwisata Kupang yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, dibutuhkan promosi yang lebih gencar, baik melalui media sosial, platform wisata online, maupun kerjasama dengan agen perjalanan domestik dan internasional.

Kualitas Sumber Daya Manusia, juga menjadi tantangan berikutnya, meskipun memiliki banyak atraksi wisata, kualitas layanan pariwisata di Kupang terkadang masih kurang memadai.

Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pelaku industri pariwisata seperti pemandu wisata, hotel, dan restoran harus lebih diperhatikan.

Peningkatan kapasitas SDM ini menjadi faktor penting untuk menciptakan pengalaman wisata yang memuaskan dan meningkatkan daya saing destinasi wisata Kupang.

Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah Pengelolaan Lingkungan dan Keberlanjutan. 

Seiring dengan berkembangnya sektor pariwisata, isu keberlanjutan lingkungan menjadi semakin krusial.

Destinasi wisata alam yang populer seperti Pantai Lasiana dan Goa Kristal Bolok harus dikelola dengan bijak agar tidak terdegradasi. 

Pengelolaan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan harus menjadi prioritas, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan sumber daya alam.

Untuk meminimalisir tantangan yang ada penting untuk adanya co-creation kerjasama kolaboratif antara pelaku usaha pariwisata dan wisatawan dimana keduanya saling berinteraksi, belajar, berbagi informasi, dan mengintegrasikan sumber daya masing-masing untuk dapat mengembangkan atau meningkatkan produk dan jasa pariwisata yang ada yang ada.

Selain itu kolaborasi antara stakeholders mulai dari Pemerintah kota Kupang dan provinsi NTTdalam mengatasi tantangan-tantangan yang ada dengan pendekatan yang komprehensif.

Peningkatan infrastruktur transportasi dan fasilitas publik adalah langkah awal yang penting. Selain itu, penting untuk meningkatkan promosi daerah dengan menggandeng lebih banyak platform wisata digital dan membangun kemitraan dengan pelaku industri pariwisata global.

 

 

Lebih jauh lagi, pemerintah juga perlu menciptakan kebijakan yang mendukung keberlanjutan pariwisata dengan melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengelolaan wisata, serta mendorong mereka untuk berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.

Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, pariwisata Kupang tidak hanya dapat menjadi lokomotif perekonomian daerah, tetapi juga dapat membawa dampak positif bagi masyarakat lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan pelestarian budaya serta lingkungan.

Dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, Kupang bisa menjadi salah satu destinasi wisata terkemuka di Indonesia, jika pengelolaannya dilakukan dengan serius dan berbasis pada keberlanjutan. (Eunike M. Gegung, S.IKom., M.Bus (TDM). Dosen Administrasi Bisnis, FISIP, Undana.)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved