Ende Terkini

Kasus Dugaan Hilangnya Uang Rp 3 Miliar di RSUD Ende Masuk Tahap Perhitungan Kerugian Negara

kenapa tim investigasi dibentuk pasti ada dasar tidak mungkin tidak ada dasar lalu dibentuk tim investigasi, ada uang hilang benar to

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Suasana Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende, 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Kasus dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende kini memasuki tahapan perhitungan kerugian negara oleh Inspektorat Kabupaten Ende didampingi BPKP perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hal itu disampaikan Kasubsi PIDM Sihumas Polres Ende Ipda Heru Sutaban saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Senin, 20 Januari 2025.

"Informasi yang kami peroleh dari rekan penyidik bahwa terhitung mulai tanggal 2 Desember 2024, kasus tersebut sudah dinaikkan statusnya dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan, semua pihak terkait sudah didengar keteranganya sebagai saksi, kemudian ahli sudah diperiksa, sementara perhitungan kerugian keuangan negara," jelas Ipda Heru Sutaban.

Ditanya apakah perhitungan kerugian negara atas dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende tersebut diberikan tenggang waktu, Ipda Heru tidak menjelaskan secara pasti.

Baca juga: Material Longsor Tutupi Badan Jalan di Detuwulu, Ende, Akses Transportasi Sempat Terhambat

Namun dia mengatakan perhitungan tersebut membutuhkan waktu, ketelitian dan kehati-hatian.

Sementara itu, Plt Inspektur Inspektorat Kabupaten Ende, Abdon Senen Saji yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp sekitar pukul 11.49 WITA hingga kini belum memberikan jawaban.

Selain mengirimkan pesan WhatsApp, TribunFlores.com juga berupaya menelpon Plt Inspektur Inspektorat Kabupaten Ende tersebut sebanyak dua kali pada pukul 11.48 WITA dan pukul 12.48 WITA juga tidak mendapatkan respon atau jawaban.

Padahal, pesan WhatsApp tersebut centang dua dan panggilan berdering menandakan pengguna WhatsApp sedang aktif.

Kasus dugaan hilangnya uang sebesar Rp 3 miliar di RSUD Ende yang menghebohkan masyarakat Kabupaten Ende itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Kabupaten Ende, Rabu, 25 Juli 2024 malam lalu.

Saat RDP di ruang sidang komisi gabungan Kantor DPRD tersebut tersebut dihadiri oleh pihak RSUD Ende dan, Plt  Sekda Ende, Efraim Diakon Aina dan sejumlah OPD.

Saat itu, Direktur RSUD Ende, dr. Ester Jelita Puspita dihadapan Ketua DPRD dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Ende mengaku pihaknya sudah membentuk tim investigasi guna menyelidiki kasus tersebut.

“Uang itu diduga hilang,” kata dr. Ester Jelita Puspita saat ditanya Ketua DPRD,Fransiskus Taso.

Ketua DPRD Fransiskus Taso yang terus  mencecar dr. Ester Jelita Puspita dengan pertanyaan-pertanyaan, apabila sudah dibentuk tim investigasi artinya benar telah terjadi kehilangan uang sebesar Rp 3 miliar dan diiyakan oleh dr. Ester Jelita Puspita.

“Berarti ada uang hilang, kenapa tim investigasi dibentuk pasti ada dasar tidak mungkin tidak ada dasar lalu dibentuk tim investigasi, ada uang hilang benar to,” cecar Ketua DPRD Ende, Fery Taso saat itu.

“Iya, dugaannya seperti itu,” jawab Dirut RSUD dr. Ester Jelita Puspita.

Terkait uang sebesar Rp 3 miliar yang hilang di RSUD Ende menurut Feri Taso adalah sebuah lelucon bahkan Feri Taso bakal mendorong pihak APH untuk melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

“Jangan sampai uangnya menguap kearah yang tidak jelas,”katanya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved