NTT Terkini
Bentuk Kepedulian, LEPRID Apresiasi Nono Bocah Genius Asal NTT
Pembuktian perubahan itu kini mulai banyak anak-anak asal NTT yang menempuh pendidikan dengan ragam seperti pilot hingga lainnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Lembaga Prestasi Indonesia Dunia atau LEPRID mengapresiasi Caesar Archangels Meo Tnunay alias Nono, bocah genius asal Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pendiri sekaligus Ketum LEPRID Paulus Pangka mengatakan, apresiasi itu bentuk kepedulian. Penghargaan ini diberikan kepada Nono saat juara dunia pada kompetisi dengan 7 ribu siswa lainnya.
"Kami memberikan apresiasi kepada anak-anak yang benar-benar luar biasa," kata Paulus, Minggu (19/1/2025) dihubungi dari Kupang.
Dia menyebut, penghargaan ini juga berangkat dari mulai berubahnya prespektif orang tua dan anak-anak NTT yang mulai tertarik dengan ilmu berhitung. Artinya ada perubahan generasi yang lebih bagus.
Tidak seperti masa sebelumnya, banyak orang terutama anak-anak sekolah sering menghindari pelajaran matematika.
Baca juga: Nono Si Bocah Jenius Bertemu Cawagub NTT Johni Asadoma
Pembuktian perubahan itu kini mulai banyak anak-anak asal NTT yang menempuh pendidikan dengan ragam seperti pilot hingga lainnya.
"Perubahan cara pandang orang tua. Penting belajar eksakta yang ditinggalkan. Saya sangat melihat prestasi ini sangat inspiratif. Apalagi mewakili negara di level dunia," kata dia.
Selain memberikan penghargaan itu, Paulus juga menyampaikan informasi itu ke beberapa jejaringnya agar Nono bisa mendapat perhatian lebih. Baginya Nono adalah aset yang perlu dijaga dengan baik.
Dia juga sempat menyampaikan informasi ini ke Gubernur terpilih NTT Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur terpilih NTT Johni Asadoma. Dia berharap kedekatan Melki-Johni bisa mempertemukan Nono dengan Presiden Prabowo Subianto.
"Ini adalah satu semangat baru. Dia kan mau jadi tentara. Bahwa ada satu semangat baru dengan kehadiran Presiden Prabowo," ucap Paulus.
Paulus kagum dengan orang tua Nono. Sekalipun hanya sebagai honorer, orang tua Nono mampu memberi perhatian serius hingga Nono meraih prestasi seperti ini. Paulus melihat itu sebuah cara pandang orang tua yang ikut berubah.
Menurut Paulus, kebanyakan orang NTT sampai saat ini lebih senang mempelajari ilmu sosial politik. Diskursus mengenai situasi politik sering hangat dibanding membahas ilmu lebih mendalam.
"Dengan Nono dan teman-temannya, harapan kami menjadi inspirasi supaya mau belajar di bidang itu," kata dia.
Dia mendorong agar guru-guru juga lebih banyak mulai mengarahkan anak-anak agar giat dalam belajar eksakta. LEPRID juga berharap SMA/SMK juga menerapkan pola semacam ini.
Begitu juga dengan pemerintah, kata dia, agar ikut bertanggung jawab dalam memberi perhatian ke anak-anak seperti Nono ini. Paulus mengaku, penghargaan untuk Nono sudah diberikan beberapa waktu lalu.
"Kita harus dukung anak-anak ini. Bagian juga dari motivasi untuk mereka," kata Paulus.
LEPRID ingin melihat orang-orang berprestasi dari kalangan masyarakat menengah kebawah agar diberi perhatian. Dia tidak ingin tidak hanya sekedar penghargaan tapi juga ada efek lebih dari lanjut dari prestasi itu.
Diketahui, Nono beberapa kali mengharumkan nama NTT (Indonesia) ke kancah dunia lewat kejuaraan Abacus World Competition. Dia kembali meraih juara pada tahun 2024 dengan mengumpulkan poin terbanyak.
Selain Nono, pada kompetisi tahun 2024 terdapat beberapa anak-anak dari NTT lainnya yang mengikuti kejuaraan yang sama dan berhasil mengisi posisi daftar juara. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.