NTT Terkini

DPRD NTT Dukung Seruan Uskup Agung Ende Tolak Pengembangan Geothermal 

Ketua Fraksi PAN - PKS DPRD NTT Kristoforus Loko mendukung seruan Uskup Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden menolak pengembangan geothermal

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO
Anggota DPRD NTT, Kristoforus Loko 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG  - Ketua Fraksi PAN - PKS DPRD NTT Kristoforus Loko mendukung seruan Uskup Agung Ende, Mgr Paul Budi Kleden menolak pengembangan geothermal di wilayah Keuskupan Agung Ende

Dia memandang, pernyataan sikap dari Uskup Agung Ende harus dihormati. Sikap itu berdasarkan kajian dan mendengar langsung aspirasi dari umat yang terdampak, termasuk juga oleh pemimpin umat di tingkat lokal. 

"Bapa Uskup mengambil sikap menolak pembangunan seperti itu saya kira sesuatu yang rasional dan patut dihormati," ujarnya, Jumat (10/1/2025). 

Anggota DPRD NTT Dapil V meliputi Ende, Sikka, Nagekeo dan Ngada itu berpendapat, jika pembangunan itu memberi dampak baik, dan mempercepat pembangunan hingga berefek ke pertumbuhan ekonomi, maka perlu didukung. 

Sebaliknya, bila pembangunan itu merugikan masyarakat dan mengancam kehidupan orang-orang disekitar lokasi investasi, dia juga tidak sepakat. 

"Hemat saya masyarakat itu harus menjadi subyek tiap pembangunan di daerah. Jadi kalau masyarakat itu dieksploitasi dan tidak mendapat manfaat kegiatan investasi, saya tidak setuju. Apalagi masyarakat dikorbankan, saya sependapat dengan Bapak Uskup," tegasnya. 

Baca juga: Fraksi Amanat Sejahtera DPRD NTT Sampaikan Kinerja Tahunan ke DPW PAN - PKS 

Politisi PAN itu mengatakan, prinsipnya semua pembangunan yang memberi manfaat untuk masyarakat dan dapat dirasakan langsung, tentu didukung. 

Tapi, syarat utamanya masyarakat setempat harus merasa nyaman dan menjadi subyek dalam pembangunan. Muaranya dalam peningkatan taraf hidup bagi masyarakat di sekitar daerah pembangunan. 

Mgr. Paul Budi Kleden, Uskup Agung Ende, secara resmi menyatakan penolakan terhadap keberadaan proyek geotermal di wilayah yang meliputi tiga kevikepan, yaitu Kevikepan Ende, Kevikepan Mbay, dan Kevikepan Bajawa.

Penolakan ini disampaikan oleh Mgr. Paul Budi Kleden dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui video berdurasi 1 menit 5 detik yang diterima TribunFlores.com, pada Jumat, 10 Januari 2025 pagi. 

Dalam video tersebut, Mgr. Paul Budi Kleden  menegaskan sikapnya setelah mendengar berbagai kesaksian dari masyarakat setempat, khususnya yang berasal dari Sokoria dan Mataloko, serta hasil pembicaraan dengan sejumlah imam di wilayah tersebut.

“Saya telah mendengar kesaksian dari sejumlah orang di Sokoria dan Mataloko, serta berdiskusi dengan imam-imam di wilayah ini. Berdasarkan hal itu, saya menentukan sikap untuk menolak proyek geotermal di beberapa titik yang telah diidentifikasi di ketiga Kevikepan kita,” ungkap Mgr Kleden.

Baca juga: Gelar Paripurna, DPRD NTT Bahas Lima Ranperda 

Mgr. Paul Budi Kleden menambahkan, sejumlah lokasi di wilayah Keuskupan Agung Ende sudah ditandai sebagai pusat pengembangan geotermal, yang menjadi perhatian utama bagi dirinya dan masyarakat setempat. 

Mgr. Paul Budi Kleden menambahkan, sejumlah lokasi di wilayah Keuskupan Agung Ende sudah ditandai sebagai pusat pengembangan geotermal, yang menjadi perhatian utama bagi dirinya dan masyarakat setempat. 

Ia juga menekankan perlunya memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini, termasuk dengan menyebarluaskan informasi yang relevan, baik secara ilmiah maupun melalui kesaksian langsung dari masyarakat di Sokoria dan Mataloko. (fan) 

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved