Penyakit Mulut dan Kuku Sapi
Cegah PMK, Truk Pengangkut Sapi Disemprot Disinfektan
Kementerian Pertanian telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait dengan pencegahan wabah PMK sapi.
Masyarakat diminta melapor jika ada indikasi sapi terpapar PMK. Laporan yang cepat akan membantu petugas melakukan tindakan isolasi dan pengobatan sesuai prosedur yang berlaku.
“Nanti ada pengobatannya, sapinya langsung di tempat itu langsung diisolasi, langsung dibuatkan treatment pengobatannya. Tapi kuncinya satu, kuncinya harus segera lapor. Intinya itu,” pungkas Sudaryono.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan terutama sapi menyebabkan pasar ternak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, ditutup. Penutupan dilaksanakan selama 14 hari dan akan kembali dibuka apabila tidak ada tambahan kasus.
Pada hari tertentu, setiap penanggalan Jawa yakni pasaran Pon, pasar ternak di Desa Semanten, Pacitan, selalu ramai dengan aktivitas jual beli ternak. Sejak wabah PMK menyebar di sejumlah wilayah, Pemkab Pacitan mengeluarkan kebijakan menutup aktivitas pasar tersebut.
Penutupan dimulai pada Selasa (7/1) hingga 21 Januari 2025. Akibatnya pasar menjadi lengang. Terlihat spanduk berisi pemberitahuan penutupan pasar hewan yang terpasang di pagar pintu utama.
Pengurus pasar, Farizal Khuzaeni, Rabu (8/1), mengatakan apabila pemkab menyatakan tidak ada penambahan kasus PMK selama 14 hari ke depan, maka pasar kembali dibuka.
Baca juga: DPRD NTT Soroti SE Mentan RI Tentang PMK, Menyulitkan Pengusaha Ternak di NTT
“Begitu juga sebaliknya, jika ada penambahan kasus PMK, kemungkinan besar penutupan pasar hewan akan diperpanjang,” ujar Farizal.
Pemkab Kediri, Jawa Timur juga akan menutup sementara operasional pasar hewan. Penutupan pada 13-25 Januari 2025 ini merupakan bagian dari hasil rapat koordinasi satuan tugas penanganan PMK, Rabu (8/1).
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, sosialisasi kepada pedagang maupun peternak akan dilakukan sebelum penutupan bertujuan sebagai mitigasi penyebaran PMK.
“Yang terpenting kita lakukan mitigasi dan langkah-langkahnya telah kita petakan,” ujar Hanindhito.
Dia menerangkan kasus PMK di Kediri mengalami lonjakan signifikan sejak akhir 2024. Sampai 7 Januari 2025 sudah ada 447 kasus.
“Di lima hari terakhir saja ada lonjakan kasus yang signifikan hampir 100 persen kasus,” ujar Hanindhito.
Pemkab juga akan menggalakkan kembali vaksinasi secara massal. Pengadaan vaksin akan dilakukan melalui skema anggaran belanja tak terduga (BTT). (tribun network/daz/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.