TTU Terkini

Ruas Jalan Sabuk Merah di Kabupaten TTU Terancam Putus Akibat Cuaca Ekstrem  

Ia meminta kontraktor agar segera melakukan perbaikan terhadap badan jalan yang terdampak longsor dan juga tanah longsor di sekitar lokasi itu.

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
Tanah longsor yang mengancam ruas Jalan Sabuk Merah di Desa Manusasi, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

LOS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara beberapa waktu terakhir menyebabkan ruas jalan Sabuk Merah yang melintasi Desa Manusasi, Kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara terancam putus.

Retakan terpantau memanjang sepanjang lebar jalan di salah satu titik di wilayah Desa Manusasi. Retakan tersebut berpotensi menyebabkan ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Bikomi Nilulat dan Kecamatan Miomaffo Barat ini putus total.

Selain retakan pada badan jalan, bencana longsor yang terjadi tepat di tepi jalan tersebut berpotensi merusak struktur jalan itu. Bronjong yang dibangun tepat di tepi jalan itu diperkirakan tak mampu menahan kelabilan tanah.

Saat diwawancarai Rabu, 8 Januari 2025, seorang warga Desa Manusasi bernama Melkior Fay menyebut tanah longsor di wilayah itu terjadi sejak tahun 2023. 

Jalan ini kian terancam putus karena tanah longsor kian meluas di titik tersebut. Saat ini tanah longsor nyaris mencapai tepi jalan. Badan jalan perlahan mengalami keretakan akibat dilanda tanah longsor itu.

Melkior mengatakan, masyarakat setempat meyakini bahwa, titik longsor tersebut merupakan lokasi yang terkenal dengan kekuatan mistisnya.

Hal ini sudah disampaikan kepada kontraktor saat jalan itu sedang dikerjakan.

Sebelum dilakukan pengerjaan jalan, kata Melkior, ada sebuah batu berukuran besar yang membentang tepat di jantung jalan ini.

Berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat, batu tersebut semestinya tidak boleh dihancurkan sebelum digelar upacara adat. 

"Karena kami percaya batu besar ini menjadi penahan jalan,"ucapnya.

Usai menyampaikan informasi tersebut kepada kontraktor, lanjutnya, yang bersangkutan berjanji untuk menggelar ritual adat pada lokasi itu.

Baca juga: Longsor di Desa Nilulat TTU, Jalan Sabuk Merah Tertimbun Tanah dan Bebatuan

 Namun, sampai proyek jalan tersebut tuntas dikerjakan, ritual adat tak kunjung digelar.

Ia meminta kontraktor agar segera melakukan perbaikan terhadap badan jalan yang terdampak longsor dan juga tanah longsor di sekitar lokasi itu. 

Hal ini bertujuan agar rumah warga yang terletak di sekitar titik longsor tidak tertimbun material tanah dan batu.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved