Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 8 Januari 2025, Berjalan Bersama Yesus

berlayar sendirian seberang danau, ke Betsaida dengan jarak 4 miles atau sekitar 7.5 km dari Tabgha, tempat mukjizat penggandaan roti itu terjadi.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Pastor John Lewar, SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu (8/1/2025), Berjalan Bersama Yesus 

Oleh : Pastor John Lewar SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 8 Januari 2025, Berjalan Bersama Yesus

Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz, STM Nenuk Atambua Timor

Hari Biasa sesudah penampakan Tuhan
Lectio: 1Yohanes 4:11-18; Mazmur 72:2,10-11,12-13;
Injil : Markus 6:45-52

Meditatio:
Banyak di antara kita yang mengenal lirik lagu ini: “Jalan serta Yesus, jalan sertaNya setiap hari, Jalan serta Yesus, serta Yesus selamanya.

Jalan dalam suka, jalan dalam duka, Jalan sertaNya setiap hari, Jalan serta Yesus, serta Yesus selamanya.”

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 Januari 2025, Manusia Pencari Keselamatan

Setelah Tuhan Yesus membuat mukjizat menggandakan lima potong roti dan dua ekor ikan untuk mengenyangkan lima ribu orang laki-laki maka Ia memerintahkan para muridNya untuk naik ke atas perahu dan berlayar sendirian seberang danau, ke Betsaida dengan jarak 4 miles atau sekitar 7.5 km dari Tabgha, tempat mukjizat penggandaan roti itu terjadi.

Perlu kita ketahui juga bahwa ukuran danau Galilea adalah panjangnya 21 km dan lebarnya 11km. Meskipun kelihatan kecil tetapi ketika ada angin sakal dari arah dataran tinggi Golan atau dari arah Magdala maka air di danau juga seakan berkecamuk sebagaimana dialami para murid Yesus malam itu.

Penginjil Markus mengisahkan bahwa setelah mukjizat penggadaan roti dan ikan, Yesus menggunakan kesempatan untuk berdoa seorang diri. Ini menjadi kesempatan bagiNya untuk bersyukur kepada Bapa.

Para murid diperintahkan untuk melakukan perjalanan tanpa pendampinganNya. Ini berarti Yesus yakin
bahwa para muridNya bisa berjalan sendiri. Tetapi dalam perjalanan malam itu, mereka berhadapan dengan angin sakal yang menakutkan.

Yesus melihatnya dari jauh dan tentu akan melakukan yang terbaik bagi mereka. Pada malam itu juga Yesus berjalan di atas air dan hendak melewati mereka. Ini menjadi kesempatan bagi Yesus untuk menguji iman mereka.

Ternyata para muridNya berteriak ketakutan karena di samping angin sakal yang mencekam, Yesus juga
berjalan di atas air di malam yang gelap sehingga mereka mengira Dia itu hantu.

 Ia menenangkan hati mereka dengan berkata: “Tenanglah! Aku ini jangan takut!” (Mrk 6:50).

 Ia naik ke dalam perahu, angin menjadi redah. Para murid sangat tercengang dan bingung.

Nah, apa buah-buah rohani bagi kita semua setelah membaca dan mendengar perikop Injil ini?

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved