Kabupaten Kupang Terkini
BPJN NTT Pertimbangkan Pakai Jembatan Bailey Urai Kemacetan Lokasi Longsor Jalan Timor Raya Km 41
Waktu tempuh jalur alternatif ini akan memakan waktu kurang lebih 45 menit karena jalur sempit.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen
POS KUPANG.COM, OELAMASI - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) NTT turun langsung melihat kondisi penahan jalan yang ambruk akibat dihantam banjir bandang sungai Lili pada Senin 6 Januari 2025 kemarin.
Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK) 1.1 Satuan Kerja ( Satker) I PJN – BPJN NTT, Paul Hugo Sacharias kepada wartawan di lokasi longsor, Selasa (7/1/2025) mengungkapkan saat ini pihaknya mengambil langkah cepat dengan melakukan identifikasi kelayakan jalan dan jembatan yang terdampak longsor.
"Kita akan indentifikasi dahulu kelayakan jalan dan jembatan apabila tidak terlalu parah dan mengganggu pasti akan tetap digunakan tapi kalau terus tergerus banjir maka kita akan pikirkan jalur alternatif lewat lingkar luar atau kita akan buat jembatan Bailey," jelas Paul.
Lingkar luar yang dia maksud adalah pengalihan jalur melalui simpang menuju Sulamu lalu mengambil jalur lewat perumahan 2100 dan keluar di jalur poros tengah Fatuleu.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di Kabupaten Kupang, Kepala Sekolah: Hemat Uang Jajan Siswa
Waktu tempuh jalur alternatif ini akan memakan waktu kurang lebih 45 menit karena jalur sempit.
Sementara opsi pemasangan jembatan Bailey yang sering digunakan dalam situasi mendesak seperti bencana alam ini akan dipasang tepat disamping jembatan yang lama yang pondasinya sudah mulai terkikis banjir.
Jembatan Bailey adalah jenis jembatan sementara yang biasanya terbuat dari panel logam yang mudah dipasang dan dipindahkan.
Keunggulan utama dari jembatan ini adalah kemampuannya untuk segera dipasang di lapangan tanpa perlu bahan bangunan permanen seperti beton atau batu bata.
Sehingga dengan pemasangan jembatan portabel ini bisa membuat arus lalulintas tidak macet karena bisa menggunakan dua jembatan sekaligus tanpa ada sistem buka tutup arus lalulintas.
"Kalau jalur alternatif yang paling memungkinkan itu kita akan pakai jembatan Bailey itu tapi akan kita evaluasi lagi. Kita juga berharap jembatan lama ini masih bisa digunakan," terangnya.
Pantauan di lokasi hingga sore sekitar pukul 16.00 Wita sungai masih banjir akibat hujan di bagian hulu, namun tiga unit excavator sementara melakukan tugas mengeruk sedimen sungai untuk dilakukan normalisasi.
Penahan jalan dan Jembatan yang sebelumnya longsor juga semakin parah karena banjir terus mengikis pondasi jembatan dibawa.
Hal ini tentu membuat pemerintah khawatir sehingga hanya memberlakukan sistem buka tutup dan hanya menggunakan jalur di salah satu sisi jembatan.
Kepolisian juga terus memantau arus lalulintas dan melakukan sistem buka tutup dengan mengatur volume kendaraan yang melintas apalagi kendaraan dengan muatan tonase berat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.