Kasus Suap Harun Masiku
Di Depan KPK Wahyu Mengaku Tak Tahu Sumber Uang Suap dari Hasto Kristiyanto
Kasus suap yang diduga melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sehingga Harun Masiku lolos ke Senayan, kini jadi bahan pergunjingan publik.
POS-KUPANG.COM – Kasus suap yang diduga melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto sehingga Harun Masiku lolos ke Senayan, kini jadi bahan pergunjingan publik. Kasus ini jadi sorotan karena yang menjadi tersangka adalah sosok yang selama ini getol berjuang dalam pelbagai kasus di Tanah Air.
Dalam kasus suap tersebut, Mantan Komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum, Wahyu Setiawan telah diperiksa penyidik KPK. Ia diperiksa setelah dipanggil ke gedung merah putih untuk diperiksa terkait kasus tersebut.
Sebenarnya, pemeriksaan penyidik hari tersebut dilakukan juga atas tersangka Hasto Kristiyanto. Namun yang bersangkutan berhalangan hadir. Hasto pun tak diketahui posisinya tatkala mangkir dari panggilan KPK.
Sementara itu Wahyu Setiawan seusai menjalani pemeriksaan di KPK, menuturkan bahwa ia telah diperiksa selama kurang lebih 6 jam lamanya di Gedung KPK, Senin 6 Januari 2025.
Kepada awak media, dia pun mengungkapkan bahwa dirinya kenal baik dengan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Selain itu, ia juga kenal baik dengan mantan Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina.
Hal tersebut disampaikan Wahyu setelah diperiksa selama sekitar enam jam oleh penyidik KPK di Gedung Merah Putih, Senin (6/1/2025).
Dalam kasus ini, Wahyu Setiawan diperiksa terkait Hasto yang kini menjadi tersangka dugaan suap bersama mantan caleg PDIP, Harun Masiku.
Kasus suap ini juga melibatkan mantan Anggota Bawaslu sekaligus kader PDIP Agustiani Tio Fridelina (mantan terpidana) yang juga mempunyai hubungan kekerabatan dengan Wahyu.
"Saya memang kenal Pak Hasto, saya juga kenal Bu Agustiani, saya kenal baik dengan beliau-beliau dan saya menyampaikan saya kenal baik, saya tidak bisa menutupi fakta-fakta beliau senior saya," kata Wahyu.
Meski kenal baik dengan Hasto, Wahyu mengklaim bahwa dirinya tak tahu menahu soal sumber uang suap untuk memuluskan jalan Harun Masiku ke Senayan 2019 silam.
"Saya kan tidak tahu sumbernya dari mana," kata Wahyu saat menjawab dugaan keterlibatan suap Hasto.
Wahyu juga mengklaim bahwa dirinya tak melakukan komunikasi langsung dengan Hasto mengenai suap untuk meloloskan Harun.
"Tidak ada (komunikasi langsung)," ucap Wahyu.
Dalam kesempatan itu, ia memastikan tak ada tekanan dari PDIP mengenai proses politik lima tahun silam.
Wahyu juga menekankan kasus suap yang diproses KPK murni masalah personal.
"Saya perlu jelaskan bahwa tidak ada tekanan apa pun dari PDI Perjuangan terkait proses-proses politik sepanjang pemilu 2019, dan itu jelas saya menyampaikan persoalan yang terjadi pada diri saya sejak awal, itu persoalan saya pribadi, tidak ada kaitannya dengan lembaga KPU."
"Jadi, saya bertanggungjawab penuh yang saya lakukan dan saya sudah menjalani proses hukum. Sudah jelas posisi saya," kata dia.
Sebelumnya, KPK sedianya menjadwalkan pemeriksaan Wahyu Setiawan sebagai saksi pada Kamis (2/1/2025).
Namun, ia berhalangan hadir lantaran ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga meminta penjadwalan ulang kepada penyidik.
Sebagai informasi, Wahyu yang divonis dengan pidana tujuh tahun penjara ini telah mendapatkan program Pembebasan Bersyarat sejak 6 Oktober 2023.
Ia dinilai terbukti melakukan korupsi secara bersama-sama dan berlanjut dengan orang kepercayaannya, Agustiani Tio Fridelina, dengan menerima uang senilai total Rp600 juta terkait PAW anggota DPR RI periode 2019-2024.
Baca juga: Guntur Romli: PDIP Minta KPK Jadwalkan Ulang Pemanggilan Hasto Kristiyanto
Baca juga: Jika Hasto Kristiyanto Ditangkap KPK, Ketua Umum PDIP Dipastikan Turun Tangan
Kasus Harun Masiku
Harun Masiku dijadikan tersangka oleh KPK karena diduga menyuap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Harun melakukan suap supaya bisa ditetapkan sebagai pengganti Nazarudin Kiemas yang lolos ke DPR, tetapi meninggal dunia.
Harun diduga menyiapkan uang sekira Rp 850 juta untuk pelicin agar bisa melenggang ke Senayan.
Eks politisi PDIP itu, sudah menghilang sejak operasi tangkap tangan (OTT) pada Januari 2020.
Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). (*)
Ikuti Pos-Kupang.di GOOGLE NEWS
Guntur Romli: PDIP Minta KPK Jadwalkan Ulang Pemanggilan Hasto Kristiyanto |
![]() |
---|
Jika Hasto Kristiyanto Ditangkap KPK, Ketua Umum PDIP Dipastikan Turun Tangan |
![]() |
---|
Sekjen PDIP Adukan KPK ke Kompolnas, Begini Kata Petrus Selestinus |
![]() |
---|
Buku PDIP Disita KPK, Arahan Megawati Soal Pilkada Bakal Terbongkar |
![]() |
---|
Hasto Minta Perlindungan ke LPSK, Jubir KPK: Semua Pihak Berhak Minta Perlindungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.