Opini
Opini: Shin Tae-yong, Akhir Sebuah Era dan Harapan Baru untuk Timnas Indonesia dan Sepakbola NTT
Meskipun Shin Tae-yong telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan tim, banyak yang merasa bahwa perubahan diperlukan untuk membawa
Keberhasilan STY bersama Timnas dalam Piala Asia 2023 memastikan Timnas lolos ke Piala Asia 2027 tanpa melalui kualifikasi.
Ketiga, membawa timnas ke semifinal Piala Asia U-23 di 2024. Timnas Indonesia dalam asuhan STY berhasil mencapai semifinal Piala Asia U-23, mengalahkan tim-tim kuat seperti Australia dan Korea Selatan.
Keempat, membawa Timnas lolos ke ronde ketiga kualifikasi piala dunia dan berhasil duduk di peringkat ketiga grup kualifikasi saat ini. Yang terakhir, STY berhasil mengangkat ranking Timnas Indonesia dari urutan 173 FIFA ke peringkat 134.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, Shin Tae-yong telah memberikan fondasi yang kuat bagi masa depan sepak bola Indonesia, dan harapan untuk melanjutkan prestasi ini tetap ada di hati para penggemar dan pencinta sepak bola di tanah air.
Dampak Pemecatan STY
Pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia dapat membawa dampak signifikan bagi perkembangan tim nasional.
Keputusan ini berpotensi menghambat progress yang telah dicapai selama ini, serta menciptakan ketidakpastian dalam strategi dan komposisi tim, yang bisa berdampak negatif pada performa di kompetisi mendatang.
Selain itu, pergantian pelatih di tengah jadwal yang padat dapat mengganggu harmonisasi tim dan menghambat adaptasi pemain terhadap metode baru.
Dengan kontrak jangka panjang yang baru saja ditandatangani, PSSI juga harus mempertimbangkan beban finansial akibat pesangon yang harus dibayarkan.
Semua faktor ini menunjukkan bahwa pemecatan Shin Tae-yong bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan sembarangan, melainkan harus melalui pertimbangan yang matang untuk memastikan masa depan sepak bola Indonesia tetap cerah.
Ada beberapa dampak buruk dari pemecatan STY yang bisa dijelaskan. Kekacauan persiapan tim.
Pemecatan menjelang kualifikasi Piala Dunia dapat menyebabkan kekacauan dalam persiapan tim, mengingat waktu yang terbatas.
Lebih lagi chemistry yang harus dibangun dengan pelatih baru terbilang singkat dan bisa berdampak pada performa timnas nanti di pertandingan kualifikasi selanjutnya.
Dampak selanjutnya adalah kehilangan strategi dan filosofi permainan. Setiap pelatih memiliki filosofi dan strategi yang berbeda.
Pemecatan dapat mengganggu kontinuitas dan perkembangan yang telah dibangun. Tentu juga butuh waktu yang lama untuk membangun filosofi baru lagi dalam timnas tetapi waktu untuk kualifikasi dan persiapan semakin mepet.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.