TTU Terkini
50 Unit Rumah dan 1 Gereja di Kelurahan Kefamenanu Tengah Terancam Tanah Longsor
nyaris semua rumah ini terancam tanah longsor. Rumah-rumah ini terdampak tanah longsor sejak tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Sebanyak 50 unit rumah dan 1 unit bangunan Gereja GBI Gosen di Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur terancam longsor akibat intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data yang dihimpun pihak Pemerintah Kelurahan Kefamenanu Utara bahwa mayoritas rumah yang terancam longsor ini terletak di bantaran kali.
Saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Senin, 6 Januari 2025, Lurah Kefamenanu Tengah, Sirilus A. Akoit, S.STP mengatakan, berdasarkan laporan warga dan pantauan pihak kelurahan, ada beberapa titik longsor yang mengancam rumah warga pasca hujan lebat yang mengguyur wilayah Kota Kefamenanu beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, longsor ini mengancam 1 unit bangunan Gereja GBI Gosen dan 3 unit rumah di RT 11, 4 unit rumah (Tanah Putih) di pinggir kali dekat jalan umum RT 24, 4 unit rumah (Tanah Putih) RT 40, 5 unit rumah warga di RT 23 dan Jalan Umum menuju RT 24 (Tanah Putih), dan sejumlah rumah di sepanjng Bantaran Kali RT 39, RT 008, RT 029, RT 043, RT 038, RT 021, RT 006,RT 031,RT 041, RT 033, RT 034 ( mulai dari Jembatan Bansone menuju Ke Oemenu).
"Total 1 unit Gereja dan kurang lebih 50 unit rumah yang tersebar di lokasi yang disebutkan tadi,"ujarnya.
Menurutnya, masyarakat dan pemerintah setempat telah berupaya menanam bambu di sepanjang bantaran kali tersebut namun hal ini tidak dapat menahan kelabilan tanah.
Selain itu, di Gereja GBI Gosen telah dibangun bronjong namun patahan longsor terjadi di bagian atas bronjong. Masyarakat juga telah menanam pohon Trembesi di sepanjang bantaran kali tersebut.
"Hanya saja di RT 024, RT 040, dan RT 023 itu memang lokasinya di rumah warga sudah terjadi penumpukan,"ujarnya.
Ia menegaskan, nyaris semua rumah ini terancam tanah longsor. Rumah-rumah ini terdampak tanah longsor sejak tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, akhir-akhir ini kondisi longsor semakin parah. Sejumlah masyarakat telah berupaya mencegah longsor dengan membangun penahanan.
Semua data dampak bencana yang dialami masyarakat setempat ini telah dilaporkan ke BPBD Kabupaten TTU.
Ia berpesan kepada masyarakat di Kelurahan Kefamenanu Tengah agar selalu melaporkan dampak cuaca ekstrem yang terjadi di pemukiman mereka masing-masing.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk waspada ketika sedang tidur di malam hari. Pasalnya, mayoritas rumah warga yang terdampak longsor ini kondisi tanahnya sangat labil. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.