Hendri Satrio Bedah Tiga Golongan Pemerintahan di Indonesia: Ada Model Penguasa Hybrid

Perjalanan politik di Tanah Air selama ini, rupanya telah melahirkan tiga golongan pemerintahan yang hadir di tengah masyarakat Indonesia saat ini.

Editor: Frans Krowin
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
MODEL HYBRID – Presiden Jokowi disebut sebagai mantan penguasa hybrid di Indonesia. Meski tak lagi berkuasa, tetapi punya pengaruh besar dalam politik di Indonesia. 

POS-KUPANG.COM – Perjalanan politik di Tanah Air selama ini, rupanya telah melahirkan tiga golongan pemerintahan yang hadir di tengah Masyarakat. Tiga golongan tersebut punya cita rasa yang berbeda satu sama lain.

 Hal tersebut disampaikan Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio, Kamis (2/1/2025). Dia mengatakan bahwa golongan pemerintahan tersebut muncul dari aneka kejadian politik di tahun 2024 hal mana berpengaruh terhadap petah politik di Indonesia.

Golongan politik pertama, yakni Penguasa Baru. Kedua, mantan penguasa dan golongan ketiga, yakni penguasa hybrid. “Ada tiga golongan penting politik di Indonesia yang lahir di tahun 2024," ujar Hendri Satrio, Kamis (2/1/2025). 

"Yang pertama adalah golongan penguasa baru, yang kedua adalah golongan mantan penguasa, dan yang ketiga adalah golongan penguasa hybrid, yaitu gabungan antara mantan penguasa dan penguasa baru,” lanjut Hensat.

Hensat menjelaskan, golongan penguasa baru mencakup partai-partai dan tokoh politik yang baru berkuasa, seperti Partai Gerindra dan Presiden Prabowo Subianto.

Sedangkan golongan mantan penguasa diwakili oleh PDI Perjuangan (PDIP) dan Megawati Soekarnoputri.

Sementara itu, penguasa hybrid merupakan gabungan antara penguasa lama dan penguasa baru.

Menurut Hensat, sosok yang mewakili golongan ini adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

"Penguasa hybrid ini melengkapi dua golongan sebelumnya, meskipun masa jabatannya sudah berakhir, penguasa hybrid masih memiliki pengaruh besar melalui jaringan politik dan kepuasan publik yang tinggi" ujarnya.

Hensat menilai, terdapat tarik-menarik antara ketiga golongan ini. 

Dia menyebut, interaksi antara penguasa, mantan penguasa, dan penguasa hybrid dapat menciptakan dinamika politik yang kompleks.

"Ketiga kelompok penguasa ini yang kemudian saya yakin mempengaruhi peta politik di tahun 2025," katanya. 

"Apa contohnya? Saat ini, kita melihat adanya politik sandera yang terjadi, yang hanya bisa terjadi antara penguasa dan mantan penguasa yang sama-sama memiliki kartu truf," jelasnya.

Mengenai posisi Jokowi, Hensa menyatakan bahwa meskipun secara hukum tidak lagi berkuasa, pengaruhnya masih sangat besar.

Hal ini terlihat dari sebagian kabinet Prabowo merupakan mantan anggota kabinet Jokowi, serta putra sulung Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved