Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Berbahagialah Ia yang Percaya
contoh bagi kita bagaimana mempersiapkan hati dan rahim untuk mengandung Sang Juru Selamat dan menjadi tokoh
Oleh : RD. Dr. Florens Maxi Un Bria
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 22 Desember 2024, Beata, Quae Credidisti; Berbahagialah Ia yang Percaya
Adven IV
Injil : Lukas 1:39-45
Allah merancang dan mempersiapkan kelahiran keselamatan bagi umat manusia. Inisiatif dan persiapan bermula dari Allah sendiri.
Pertama-tama Ia mengutus para Nabi. Kemudian Allah mengutus Malaikat Gabriel kepada Maria dan pada akhirnya Ia mengutus Putera-Nya sendiri ke tengah dunia.
Allah melibatsertakan manusia beriman dalam mempersiapkan kelahiran Sang Juru Selamat. Minggu Adven IV, menjadi minggu terakhir persiapan gereja universal dan persiapan hati secara personal dalam menyambut kelahiran Yesus di kota Betlehem.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Desember 2024, Kunjungan yang Menggembirakan
Dalam Bacaan pertama hari ini, Nabi Mikha bernubuat tentang tentang kedatanagn Juru selamat di Kota Betlehem, yang kelahiran dan kehadiran-Nya akan memulihkan dan membesarkan Betlehem dan penduduk kota itu yang di mata penduduk Israel dipandang sebagai kota kecil yang tidak diperhitungkan.
Bahwasannya, pada waktunya, perempuan yang mengandung Juru Selamat akan melahirkan dan Ia akan memerintah serta menggembalakan umat dengan kekuatan Allah yang hadirkan damai sejahtera.
Nubuat Nabi Mikha terpenuhi. Sungguh Yesus datang ke dunia, untuk melakukan kehendak Allah. Ia mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban untuk menebus dosa manusia, sekali untuk selama-lamanya. " Lihatlah , Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu ya Allah-Ku" ( Ibrani 10:7 ).
Pertanyaannya adalah apakah kita telah mempersiapkan hati secara personal untuk menyambut kedatangan Sang Juru Selamat ?
Marilah sejenak kita belajar dari dua tokoh iman yang dinarasikan Injil hari ini. Maria dan Elisabet adalah dua tokoh beriman yang percaya kepada penyelenggaraan Allah dan karena itu mereka mempersiapkan hati, untuk mengikuti dan melaksanakan kehendak Allah.
Pertama, Setelah mendengarkan kabar gembira dari malaikat Gabriel, Ia menyimpan dan merenungkannya dalam hati. Ia taat pada kehendak Allah.
Selanjutnya Bunda Maria dibimbing dan digerakkan Roh Kudus, untuk mengunjungi Elisabet di daerah pegunungan Yudea.
Kunjungan Maria kepada Elisabeth penuh makna dan hadirkan sukacita . Maria memberikan perhatian dan cinta yang tulus kepada saudaranya yang lebih senior dan sudah berusia lanjut.
Kedua, Maria memperagakan budaya ketimuran dan spiritualitas yang mendalam dan berkualitas. Sapaan Maria sangat meneguhkan dan menggembirakan hati Elisabeth yang sebelumnya dikatakan mandul dan sudah lanjut usia itu.
Ketiga, Salam dan sapaan Maria Penuh Rahmat kepada Elisabet membuat hatinya bersukacita dan lihatlah bayi yang dikandung dalam rahimnya pun ikut bergerak dan melonjak kegirangan. Baik Bunda Maria maupun Elisabet dinaungi dan dipenuhi penuh dengan Roh Kudus.
Karena itu kata-kata yang diucapkan kedua tokoh ini, penuh berkat, mengandung kekuatan Ilahi, menghadirkan sukacita sejati serta berdampak bagi orang-orang dan lingkungan sekitar yang mendengarnya.
Memang Roh Kuduslah yang berkarya dan menggerakkan hati Maria dan Elisabet.
Keempat, Elisabet yang dipenuhi Roh Kudus mengapresiasi karakter dan ketaatan Maria dengan berseru ; Berbahagialah ia yang percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya, akan terlaksana” ( Lukas 10 :35)
Allah berkenan menganugerahkan rahmat keselamatan bagi setiap orang beriman. Allah berkenan menganugerahkan rahmat bagi Bunda Maria dan Elisabet seperti yang telah difirmankan.
Roh Kudus dan sukacita Ilahi memenuhi hati Bunda Maria dan Elisabet yang percaya. Roh Kudus pula yang menggerakkan hati Bunda Maria untuk mengunjungi Elisabet. Kehadiran dan sapaan Maria kepada Elisabet disambut dengan hati yang gembira .
Dalam naungan dan bimbingan Roh Kudus, kedua perempuan hebat dan beriman ini mengekspresikan kata-kata hikmat penuh berkat dan optimis yang berdampak bagi persiapan kelahiran Sang Juru Selamat.
Lihatlah bagaimana perjumpaan tokoh-tokoh beriman yang dipenuhi dan dibimbing Roh Kudus, berdampak bagi hidup banyak orang dan lingkungannya. Kata-kata yang terucap penuh berkat dan optimis bermasa depan. Hadirkan kekuatan Ilahi, damai dan sukacita sejati.
Perjumpaan Maria dan Elisabet telah memberikan contoh bagi kita bagaimana mempersiapkan hati dan rahim untuk mengandung Sang Juru Selamat dan menjadi tokoh yang mempersiapkan jalan.
Sebagaimana perwujudan penebusan umat manusia dimulai dari persiapan hati dan rahim suci wanita, Maria dan Elisabet,demikian juga persiapan menyongsong kelahiran Yesus dimulai dari persiapan bathin kita dengan menerima sakramen tobat, sebagai sarana pembersih hati dan diri menyongsong kelahiran Sang Juru Selamat. Beata, Quae Credidisti; Berbahagialah ia yang percaya . Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.