Opini

Opini: Permainan Gasing

Permainan ini juga mempererat hubungan antar generasi. Gasing sering dimainkan bersama keluarga atau teman, yang menciptakan ikatan sosial dan

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/HO
Ilustrasi permainan gasing. 

Gasing mengajarkan keterampilan motorik, ketekunan, dan kerja sama. Dengan melibatkan gasing dalam kegiatan komunitas atau sekolah, generasi muda dapat lebih menghargai warisan budaya ini.

Dengan upaya terencana dan kolaboratif, kita bisa membangkitkan permainan gasing kembali. 

Gasing bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai tradisional pada generasi modern.

Permainan Gasing dan Kemampuan Numerasi serta Literasi

Permainan gasing, sebagai warisan budaya, memiliki potensi besar untuk mendukung kemampuan numerasi dan literasi generasi modern. 

Gasing bukan hanya melatih keterampilan motorik, tetapi juga mengajarkan konsep-konsep matematika dasar seperti kecepatan, jarak, dan waktu.

Anak-anak dapat menghitung durasi putaran gasing, memperkirakan kecepatan, dan memahami hubungan antara gaya tarik tali dan kestabilan putaran. 

Keterampilan ini sangat berkaitan dengan kemampuan numerasi, yang melibatkan analisis angka. 

Dalam literasi, gasing dapat digunakan untuk menceritakan legenda atau cerita tradisional, meningkatkan kemampuan membaca dan berbicara, serta memperkenalkan nilai budaya.

Dengan mengintegrasikan gasing dalam kegiatan pendidikan, anak-anak belajar sambil bermain. Ini mendorong perkembangan kognitif secara menyenangkan dan meningkatkan keterampilan sosial melalui interaksi dengan teman-teman.

Permainan gasing, dengan pendekatan yang tepat, tidak hanya hiburan, tetapi juga sarana efektif untuk mendukung kemampuan numerasi dan literasi generasi modern. Gasing bisa menjadi alat pembelajaran yang bermanfaat di era digital ini.  (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved