Berita Flores Timur
Posko Pengungsi Lewotobi Flores Timur Becek Berlumpur, Penyintas Tak Nyaman
Saya orang Podor (nama salah satu dusun di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang). Hampir jatuh, tidak apa-apa
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Posko Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Flores Timur, NTT, semakin memprihantinkan ketika turun hujan.
Tenda darurat untuk menampung para penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki itu selalu dimasuki banjir meski debitnya kecil.
Rabu, 18 Desember 2024 pagi, Ilona Boruk, nyaris terpeleset karena licin. Perempuan 53 tahun saat itu sedang menjunjung satu ember air yang diambil dari profil tank. Jarak tempat penampung dengan tendanya sekira 6 meter. Kakinya dilumuri lumpur cokelat.
"Saya orang Podor (nama salah satu dusun di Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang). Hampir jatuh, tidak apa-apa," katanya. Ketika hendak menolongnya, Ilona sudah lebih dulu naik ke atas semenisasi. Ia lalu menuju tendanya.
Baca juga: Alumni Sanctissima Trinitas Hokeng 2005 Bantu Anak Sekolah Korban Erupsi Lewotobi di Flores Timur
Ilona bersama sembilan anggota keluarganya tinggal dalam satu tenda. Hujan deras selama beberapa pekan ini mengganggu jam istirahat baik siang maupun malam. Nyamuk dan lalat terus berdatangan.
"Nyamuk semakin banyak, lalat juga sama. Ini mungkin karena hujan, genangan-genangan air bisa jadi sarang mereka," ungkap Ilona.
Ilona bersama penghuni posko mengorek tanah keliling tenda. Kubangannya dijadikan drainase untuk mengatur aliran air sehingga tak merembes ke dalam tenda.
Namun, ungkap Ilona, saat intensitas hujan bertambah deras dan dalam durasi yang lama, maka seisi tenda otomatis kebanjiran. Hal itu membuat mereka, termasuk anak-anak, nyaris tak tidur semalaman.
"Kami harus geser ke tempat yang lebih aman, tapi tidur harus berdesak-desakan," tuturnya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, tenda darurat dibangun di lapangan sepak bola. Jenis tanah pada tempat itu umunya tanah liat. Tiap sudut ataupun lorong antar tenda tampak becek dan berlumpur.
Warga harus menanggalkan sendal. Jika tidak, tali sendal ataupun alas kaki bukan sepatu akan putus karena terisap lumpur.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.