Bansos

Penyaluran Bansos Anak Yatim dan Kurang Mampu Dilakukan Lewat PosInd

Dia juga memastikan setiap kantor cabang sudah ada dananya sehingga sistem pembayaran akan berjalan lancar tidak tertunda. 

Editor: Ryan Nong
Tribun Jogya
PT Pos Indonesia 

POS-KUPANG.COM - Kementerian Sosial atau kemensos menyalurkan Bantuan Sosial kepada anak-anak yatim piatu di seluruh Indonesia. Program bantuan sosial dengan nama ATENSI YAPI tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan dasar anak-anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua. 

Dikutip dari Kontan, penyaluran bantuan sosial tersebut dilakukan oleh PT Pos Indonesia atau dikenal PosIND. PosIND dipilih karena memiliki jaringan distribusi yang luas hingga ke pelosok tanah air bahkan ke lokasi yang sulit dijangkau bahkan terpencil.

Adapun bantuan Atensi Yapi ini berupa uang sebesar Rp 200.000 per penerima manfaat. Rusdi Hendra Sanjaya, Executive General Manager (EGM) KCU Semarang saat acara penyaluran bantuan di Kantor Pos Semarang menjelaskan keberhasilan program ini berkat koordinasi Kementerian Sosial, dinas sosial setempat, pendamping sosial, hingga petugas kelurahan.

"Kami memastikan sudah ada alokasi BNBA (By Name By Address) biasanya kami dapatkan informasi, kemudian secara sistem sudah muncul alokasi per kantor per kabupaten kota," kata Rusdi. 

Dia juga memastikan setiap kantor cabang sudah ada dananya sehingga sistem pembayaran akan berjalan lancar tidak tertunda. 

"Kami melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dinas sosial dan pendamping sosial, hingga petugas di tingkat kelurahan, dan berikut pekerja sosial. Selain itu, alokasi dana dan data penerima diverifikasi secara teliti untuk memastikan ketepatan sasaran," jelas Rusdi.

Di wilayah kerja KCU Semarang, program ini telah mencakup lebih dari 15.000 penerima manfaat. 

Rusdi mengaku ada tantangan dalam penyaluran, seperti alamat yang tidak valid atau penerima yang sudah pindah domisili. Untuk mengatasi hal ini, Kantor Pos berkolaborasi dengan pendamping sosial agar bantuan tetap tepat sasaran.

"Ada status yang sukses banget, ada yang gagal bayar. Yang gagal bayar itu mungkin yang penerima manfaat bersangkutan sudah mampu, kemudian sudah lulus sekolah, sudah pindah tempat tinggal kemudian tidak berhak lagi menerima. Jadi sisa gagal bayar ini lebih kepada faktor-faktor tadi," tutur Rusdi.

Rusdi mengatakan, Pos Indonesia berkomitmen untuk melaksanakan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Dengan infrastruktur dan pengalaman yang dimiliki. "Pos Indonesia siap mendukung lebih banyak program sosial dari pemerintah," jelas dia. 

Penyaluran bantuan Atensi Yapi ini dilakukan dengan dua metode, yakni melalui kantor pos dan layanan door-to-door. Metode door-to-door menjadi pilihan utama untuk memastikan bantuan sampai langsung ke tangan penerima, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses ke kantor pos. 

Muhammad Hanif, Juru Bayar KCU Semarang, memaparkan mekanisme penyaluran adalah dengan mendatangi rumah penerima satu per satu, memverifikasi data, dan menyerahkan bantuan secara langsung. "Dalam satu hari, kami dapat menyalurkan kepada delapan penerima di satu kelurahan," kata dia.

Menurut Hanif, salah satu kendala saat menyalurkan adalah cuaca buruk dan sulitnya menjangkau tempat tinggal penerima manfaat.

"Kami memastikan setiap bantuan sampai langsung ke penerima. Setiap hari, kami mengunjungi delapan penerima di satu kelurahan. Hal ini untuk memastikan akurasi data dan mempermudah penerima dalam mendapatkan bantuan," ujar Hanif.

Juru Bayar Kantorpos KCU Semarang yang lain bernama Erfa mengatakan, setiap penerima bantuan harus menyiapkan data berupa KK, KTP, serta kalau untuk YAPI adalah akte kelahiran yang bersangkutan.  

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved