Opini

Opini: Adventus, Momentum Membarui Harapan

Dalam kaitan dengan masa Adven, Gereja secara khusus mempersiapkan umat dalam menyongsong kenangan peristiwa kelahiran Yesus, Sang Juru Selamat

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
Arnoldus Nggorong 

Solidaritas yang dibangun pun berlandaskan kepentingan diri, sejauh mendatangkan keuntungan bagi diri sendiri. Sesama, bagiku, adalah yang memuaskan hasrat kesenanganku. Dengan lain kata, fondasi kenikmatan ragawi adalah egoisme, hanya diriku, sekali lagi hanya aku, bukan yang lain.

Sebaliknya kesenangan surgawi justru, terletak dalam penderitaan, kesengsaraan, yang menyata dalam penghinaan, cemoohan, segala perbuatan baik dicurigai bahkan tidak dihargai, dicampakkan.

 Penderitaan dalam bahasa teologi disebut salib. Yesus sendiri mengatakan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salib.” (Mat. 16:24)

Kata-kata ini diikuti dan dihayati secara radikal oleh para orang kudus. Bahkan mereka menyerahkan nyawanya hanya demi Yesus, Allah-manusia. Salah satu orang kudus yang amat terkenal di abad 20 adalah Santa Faustina, rasul Kerahiman Ilahi. Dalam buku hariannya Sta. Faustina menulis, salib adalah penderitaan, permusuhan, penghinaan, penghinaan, kegagalan, dan kecurigaan (BH. No. 57).

Faustina memandang penderitaan sebagai harta terbesar di bumi (BH no. 342). Penderitaan adalah lagu paling merdu di antara semua lagu (BH. No. 385). Lebih dari itu, segala penderitaan dan kesusahan hanya mau mengungkapkan kekudusan jiwa, demikian Faustina (BH. No. 573).

Jiwa yang menyenangkan Allah selalu disalib dengan aneka penderitaan dan inilah cara Allah memperlakukan orang-orang yang sangat dikasihi-Nya (BH. No. 1253). Lagi pula Yesus sendiri mengatakan kepada Faustina, penderitaan akan menjadi sumber kesucian. Sebab itulah jalan paling pendek dan paling pasti menuju surga (BH. No. 1487).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan, kesenangan duniawi tidak dapat diperdamaikan dengan kesenangan surgawi. Kesenangan duniawi berpusat pada diri sendiri, kehendak sendiri. Kenikmatan duniawi didasarkan pada keinginan diri sendiri yang berujung pada kesengsaraan bahkan kematian. Dalam bahasa yang ekstrem, keinginan diri sendiri membawa kematian, kebinasaan. Penderitaan dipandang sebagai malapetaka. Karena itu, di dalamnya tidak ada pengharapan.

Sedangkan kesenangan surgawi mengutamakan kehendak Allah. Kehendak Allah menyata dalam upaya menyelamatkan umat manusia. Perihal mementingkan diri tidak mendapat tempat dalam kehendak Allah. Dengan kata lain, kesenangan surgawi meletakkan kehendak Allah sebagai yang utama dan pertama. Sebab di dalam kehendak Allah terdapat pengharapan.

Realitas Dunia Masa Kini

Bila melihat kondisi saat ini, bahwasannya, planet bumi sedang berada dalam keadaan terluka akibat bencana yang dibuat oleh alam dan lebih-lebih kejahatan yang dilakukan oleh manusia.

Bencana yang terjadi karena peristiwa alam seperti gempa bumi, gunung meletus, tsunami, angin topan, kekeringan, banjir bandang, gelombang panas, tanah longsor, badai salju.

Sedangkan kejahatan yang dilakukan manusia adalah perang, perdagangan manusia, pembunuhan, penculikan, korupsi, parampokan, penindasan dan berbagai bentuk kejahatan lainnya.

Dalam tulisan ini, saya hanya menyebut kejahatan manusia yang berdampak masif dan meluas secara global. Tidak bermaksud mengabaikan bencana alam yang juga tak kalah mengerikan dan amat dahsyat.

Perihal perang, misalnya. Pada level internasional, perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlanjut, sejak Rusia menginvasi Ukraina 24 Februari 2022 (CNNIndonesia.com 25/12/2024). Sindonews.com memberitakan, pasukan Ukraina menembakkan 6 rudal canggih ATACMS buatan AS ke lapangan terbang militer di dekat kota Taganrog, Rusia Selatan (Sindonews.com 12/12/2024).

Demikian pula halnya dengan perang antara Palestina dan Israel yang masih terus berkecamuk. Perang antara kedua negara dipicu oleh serangan Hamas yang tiba-tiba ke Israel pada 8 Oktober 2023 (Tempo.co 10/10/2023). Tribunnews.com menulis, serangan Israel yang terkini terjadi 10 Desember 2024 dengan dibomnya sebuah rumah tempat berlindung di Beit Hanoun, Gaza Utara (Tribunnews.com 11/12/2024). 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved