Timor Leste
Demo Ricuh Timor Leste, Mahasiswa Bakar Mobil Pemerintah, Polisi Tembak Gas Air Mata
Ribuan mahasiswa di Dili, Timor Leste berkumpul di sekitar gedung Parlemen Nasional menyuarakan tuntutan.
POS-KUPANG.COM, DILI - Demonstrasi menolak rencana pembelian mobil baru bagi Anggota Parlemen Timor Leste kembali ricuh pada hari kedua aksi yang berlangsung Selasa (16/9/2025).
Ribuan mahasiswa di Dili, Timor Leste berkumpul di sekitar gedung Parlemen Nasional menyuarakan tuntutan mereka.
Menurut laporan jurnalis AFP di lokasi, lebih dari 2.000 orang—kebanyakan mahasiswa dari berbagai universitas di ibu kota— terlibat dalam aksi protes pemerintah itu.
Awalnya aksi berjalan damai, namun situasi memanas setelah sebagian pengunjuk rasa melempari polisi dengan batu. Aparat kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Para demonstran membentangkan spanduk bertuliskan seruan “hentikan pencuri, hentikan koruptor”, membakar ban, dan bahkan membakar sebuah kendaraan milik pemerintah di dekat gedung parlemen.
Baca juga: Demo Ricuh Merambah Timor Leste Gara-gara Pelajar Protes Mobil Pejabat
Desakan agar rencana dibatalkan
Protes ini merupakan kelanjutan dari aksi sehari sebelumnya, yang mendorong sejumlah partai politik untuk menyatakan akan meminta parlemen membatalkan rencana pembelian mobil.
Ironisnya, partai-partai tersebut sebelumnya ikut menyetujui anggaran 2025 yang mencakup alokasi dana untuk kendaraan dinas tersebut.
“Kami ingin keputusan pembelian mobil itu dibatalkan. Keputusan ini harus diambil oleh Presiden Parlemen Nasional,” kata aktivis Domingos de Andrade (34), Selasa (16/9/2025).
Ia menegaskan, “Mereka harus menghentikan kebiasaan buruk membeli mobil.”
"Kami meminta anggota parlemen untuk membatalkan keputusan pembelian Prado demi perbaikan diri," ungkap peserta aksi lainnnya, Leonito Carvalho yang merupakan mahasiswa Universidade da Paz.
"Jika tidak, kami akan tetap berdiri di sini," lanjutnya.
Sedikitnya empat demonstran terluka dan harus dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Pejabat kepolisian nasional Timor Leste, Justino Menezes, mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil koordinator aksi untuk dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.