Berita Sumba Timur
PT Muria Sumba Manis Peduli Pekerja Lokal dan Berbasis Ramah Lingkungan
serta terwujudnya bahan baku pupuk dan bahan bakar pengolahan pabrik gula yang ramah lingkungan.
Penulis: Mutiara Christin Melany | Editor: Rosalina Woso
Selain itu, PT. MSM juga menjalin kerjasama dengan SMK Pertanian dan Pembangunan Negeri Kupang untuk memfasilitasi anak dari tenaga kerja lokal untuk melanjutkan pendidikan dengan beasiswa penuh dari Kementerian Pertanian.
“Kami sementara memfasilitasi empat orang anak dari karyawan PT MSM yang saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SMKN PP Kupang, termasuk biaya seeragam sekolah, kelengkapan praktek, kebutuhan asrama, biaya komite, uang saku bulanan, dan tiket transportasi kapal laut setiap liburan semester dan harapannya setelah lulus, dapat memiliki keterampilan dan tentunya siap bekerja di Perkebunan PT. MSM,” ujar Endro.
Program jangka panjang, PT. MSM akan memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal dari Kabupaten Sumba Timur muapun Provinsi NTT sehingga dapat mewujudkan pembangunan daerah sekaligus mengatasi masalah pengangguran di NTT.
Perhatikan Kelestarian Lingkungan
Bukan hanya memperhatikan pekerja lokal, PT. MSM juga mengedepankan tradisi masyarakat lokal sekaligus menjaga kelestarian lingkungan, artinya kehadiran perkebunan tebu tidak mengganggu keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan, terutama melibatkan tokoh adat melakukan ritual Hamayang dalam setiap pembukaan lahan baru, kegiatan panen dan penggilingan tebu.
“Kami tetap mengutamakan unsur budaya dan tradisi masyarakat setempat karena kehadiran PT. MSM tidak terlepas dari peran besar masyarakat lokal, sehingga kami memegang komitmen menjaga budaya dan kearifan lokal sekaligus melestarikan alam, sehingga kelangsungan perkebunan dan pengolahan tebu dapat berjalan baik dan harmonis, serta tidak berbenturan dengan budaya masyarakat setempat,” ujar Endro.
Harapannya, kegiatan operasional PT. MSM dalam pembangunan perkebunan tebu, proses tebang dam giling dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Terkait pengolahan perkebunan tebu, PT. MSM menggunakan aplikasi teknologi sub-surface drip irigation atau sistem irigasi bawah permukaan yang secara mekanisasi mengalirkan air langsung ke tanaman tebu, sehingga dapat menggunakan air lebih efisien hingga mencapai 60 persen.
“Teknologi Sub-Suface drip irigation juah lebih efektif dibandingkan sistem irigasi biasa, karena lebih menghemat penggunaan air untuk pengairan tanaman tebu, dan penerapan teknologi ini menjadi komitmen PT. MSM dalam menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan,” ujarnya.
Selain itu, PT. MSM juga mengutamkan konsep GreenPlantation yang bertujuan meminimalisir pencemaran lingkungan, dengan cara mekanisasi dan industrilisasi dan memang saat ini masih menggunakan bahan bakarnya batubara, namun konsep kedepannya akan menggunakan bahan bakar dari Bagasse atau sisa pengolahan tebu (ampas).
“Target menggunakan bahan bakar dari Bagasse dapat tercapai apabila PT. MSM bisa menebang tanaman tebu mencapai 3.000 ton per hari, dan jika sudah terpenuhi, maka PT. MSM tidak lagi menggunakan bahan bakar yang sifatnya kimiawi dan merusak kandungan nutrisi dan struktur tanah perkebunan tebu,” tambah Endro.
Demikian juga untuk penggunaan pupuk pada tanaman tebu menggunakan Humus Soil atau sisa penebangan tebu yang dikomposting selama lima hingga enam bulan lamanya, setelah menjadi pupuk, maka siap digunakan untuk ditebarkan pada lahan perkebunan tebu.
PT. MSM juga mengembangkan Carkul atau Cangkang Sawit yang dibakar, yang dipakai untuk soil building, namun sifatnya basah karena mengandung keasaman yang tinggi (mencapai Ph9) sehingga harus dinetralkan menjadi Ph7 sehingga dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman tebu.
Selain itu, PT. MSM juga memberikan perhatian kepada masyarakat yang telah menyerahkan lahannya untuk perkebunan tebu, berupa membagikan hasil plasma setiap tahun sesuai perjanjian dan kesepakatan.
Upaya menjaga kelestarian lingkungan, PT. MSM telah melaksanakan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) seluas satu hektare pada Kawasan Hutan Produksi Bulla di Desa Wanga, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.