Opini
Opini: Tanah Surga Penuh Luka, Pemimpin Baru Bisa Menyembuhkan?
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ibarat sebuah layar baru yang dikembangkan di tengah badai, membawa asa akan perubahan.
Menurut laporan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) 2022, masyarakat NTT masih menghadapi kesulitan dalam mengakses layanan pendidikan yang layak, khususnya di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.
Selain itu, kualitas layanan kesehatan juga tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Pemimpin Baru dan Tantangan Bagi NTT
Dengan adanya pemimpin baru di NTT,mulai dari provinsi hingga kabupaten harapan baru muncul untuk menangani masalah ketimpangan ini.
Gubernur maupun wali kota, sebagai wakil dari rakyat, diharapkan dapat membawa perspektif segar dalam memimpin provinsi yang memiliki sejarah panjang ketertinggalan.
Namun, tantangan yang dihadapi sangat besar, dan ia tidak dapat berjalan sendirian.
Menurut Prof. Dr. Siti Fadilah Supari, seorang ahli kesehatan dan mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, salah satu langkah penting yang harus diambil oleh pemimpin baru adalah peningkatan akses terhadap layanan dasar yang mencakup kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
“Tanpa pemerataan akses dasar, segala program pembangunan tidak akan efektif dalam mengurangi kesenjangan sosial,” tegasnya dalam Pembangunan Kesehatan di Daerah Terpencil (Supari, 2021).
Selain itu, keberhasilan pemimpin baru ini juga sangat tergantung pada kemampuannya untuk menciptakan kebijakan yang tidak hanya berbasis pada kepentingan politik jangka pendek, tetapi juga pada keberlanjutan dan kesejahteraan rakyat.
Inovasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Mengatasi kemiskinan bukan hanya soal bantuan sosial, tetapi juga bagaimana memberdayakan masyarakat untuk dapat mandiri.
Dalam hal ini, pemimpin baru di NTT harus mampu menghadirkan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Sektor pertanian, yang merupakan mata pencaharian utama di NTT, misalnya, harus didorong untuk bertransformasi.
Teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan akan sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil pertanian mereka.
Menurut laporan Buku Hijau tentang Pertanian Berkelanjutan (FAO, 2020), salah satu langkah penting dalam pengembangan pertanian di daerah-daerah terpencil adalah pemberian pelatihan kepada petani untuk menggunakan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan.
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.