Berita NTT
HP2SK NTT Gagas Sistem Baru Peternakan Berkelanjutan untuk Dongkrak Ekonomi dan Jaga Populasi Sapi
Langkah ini diyakini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendongkrak PAD.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Asosiasi Himpunan Pengusaha Peternak Sapi dan Kerbau (HP2SK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah menggodok sebuah terobosan besar dalam dunia peternakan.
Gagasan ini ditujukan untuk memperbaiki sistem peternakan yang ada, meningkatkan kesejahteraan peternak, dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut disampaikan Pembina HP2SK NTT, Ayub Titu Eki, dalam keterangannya, Selasa 10 Desember 2024.
Titu Eki, yang juga mantan Bupati Kupang dua periode, menjelaskan bahwa sistem peternakan di wilayah NTT selama ini cenderung mengabaikan aspek keberlanjutan. Akibatnya, kualitas dan populasi sapi di daerah ini dikhawatirkan terus menurun.
Baca juga: Jadwal Kapal Ferry ASDP Kupang NTT Selasa 10 Desember 2024 KMP Lakaan Kupang-Lewoleba-Adonara
"Kami ingin mengubah cara pandang dunia usaha peternakan. Tidak hanya fokus pada bisnis semata, tetapi juga pada keberlanjutan populasi dan kualitas ternak," tegas Titu Eki.
HP2SK NTT memperkenalkan desain baru yang berbasis pada tiga zona utama, yaitu;
Zona A: Fokus pada perdagangan dan distribusi hasil ternak ke pasar, Zona B: Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas ternak dan Zona C: Mengutamakan pengembangbiakan untuk menjaga populasi sapi.
Menurut Titu Eki, tiga zona ini dirancang saling terintegrasi.
Dijelaska Zona A akan bekerja sama dengan Zona B untuk memastikan ternak yang dipasarkan memiliki kualitas unggul.
Sementara Zona C akan memastikan keberlanjutan populasi ternak dengan membagikan sapi berkualitas kepada kelompok peternak untuk dikembangbiakkan.
"Dengan sistem ini, alur usaha peternakan akan terstruktur dengan baik. Mulai dari pasar, peningkatan kualitas, hingga pengembangbiakan, semua dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan," jelasnya.
"Kami ingin memastikan NTT tetap menjadi pusat peternakan nasional. Tidak hanya sebagai produsen sapi, tetapi juga sebagai pelopor keberlanjutan peternakan di Indonesia," tutup Titu Eki.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha ternak, dan kelompok peternak lokal, HP2SK NTT optimis mimpi besar ini dapat terwujud, memberikan manfaat merata bagi seluruh masyarakat NTT.
Ketua HP2SK NTT, Tono Sutami, menambahkan bahwa desain ini akan disampaikan kepada pemerintah daerah untuk didiskusikan dan disepakati.
Program ini direncanakan dimulai dari Kabupaten Kupang, yang dikenal sebagai Lumbung Ternak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.