Berita Belu 

Belajar Otodidak, Pengurus SILC Longgela Mausali Jalankan Kepengurusan Selama 7 Tahun Tanpa Upah

SILC Longgela Mausali di Desa Nualain, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, saat ini sudah berjalan selama tujuh tahun

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/H.O SILC LONGGELA MAUSALI
PEMBAGIAN HASIL - Pembagian hasil kepada anggota SILC Longgela Mausali Siklus Tujuh, Senin (9/12/2024). 

Di tahun 2024, lanjut dia, total anggota di kelompok induk sebanyak 73 orang Dan telah berkembang menjadi 6 kelompok Silc di Opi Bul, Desa Ekin, Desa Duarato dan di Desa Nualain ditambah dua kelompok. 

Sesuai aturan, batas anggota hanya 15 sampai 25 orang tetapi dengan berjalannya waktu selama ini semua anggota tidak ingin pecah dari kelompok tersebut sehingga dibentuk kelompok baru tetapi dengan pengurus yang sama. 

"2023 itu sampai 104 orang. Mereka tidak mau pecah karena melihat kinerja pengurus cukup baik. Tahun ini anggota 73, karena ada yang pergi merantau, ada yang dikeluarkan dengan hormat karena satu dan lain hal. Dari Silc yang siklus pertama 16 orang, siklus kedua 25 orang, siklus ketiga 35 orang, siklus keempat 55 orang, siklus kelima 65 orang, siklus keenam 104 orang dan ini siklus ketujuh 73 orang dengan tambah buka cabang," katanya. 

Baca juga: Pasca Pencoblosan Pilkada 2024, Situasi Kamtibmas Di Kabupaten Belu Masih Kondusif

Septiany mengisahkan, berjalannya Silc dari siklus satu sampai siklus tujuh membantu para anggota mengalami manfaat baik dalam rumah tangga dan ada perubahan keuangan ke arah yang lebih baik. 

"Orang mengalami perubahan baik. Saya sebagai sekretaris kadang keras berbicara tapi mereka tetap bertahan karena memotivasi dan membuka pikiran mereka sehingga mereka semangat. 

Yang sudah mereka rasakan itu biasanya awal tahun minggu pertama kita sudah ada target, simpanan mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 100 ribu per orang, target Desember mau beli apa di rumah. Ada pos-posnya. Pos simpanan, dana sosial, denda. 

Kalau simpanan itu yang akhir tahun kita panen tambah bunga.  Kalau dana sosial itu fungsinya untuk sumbangan duka kalau ada keluarga kandung yang meninggal terus biaya pengobatan, anggota kalau misalkan ada yang masuk rumah sakit ada biaya pengobatan," jelasnya. 

Selain itu, dana sosial SILC Longgela Mausali juga untuk kebutuhan lainnya seperti bak sampah berwarna hijau yang ada di depan rumah setiap anggota. 

"Siklus lima, tahun 2022, SILC Longgela Mausali beli inventaris dalam bentuk laptop. Berikutnya tahun lalu, siklus enam, 2023 dari dana sosial sumbang ke gereja dalam bentuk kain altar dan segala kebutuhan kain-kain. 

Tahun ini dana sosial direncanakan untuk sumbangan pembangunan Paroki dalam bentuk semen dan pasir," urainya. 

Sementara denda dikenakan pada anggota yang tidak hadir maupun yang terlambat memasukkan simpanan, masing-masing sebesar Rp.2.000. Dana ini yang kemudian digunakan untuk konsumsi saat pembagian di akhir tahun. 

Dengan pembagian di siklus tujuh pada Senin, (9/12/2024), Septiany berharap kedepan anggota lebih menikmati manfaat, lebih mengalami perubahan baik soal ekonomi dalam rumah tangga, lebih fokus kepada anak sekolah karena selama tujuh tahun berjalan SILC Longgela Mausali banyak membantu orang tua yang kesulitan uang saat hendak membayar uang sekolah anak. (uzu)

 Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved