Wawancara Eksklusif

Soroti Pemerintahan Kabupaten Belu, Ketua DPRD Sebut Seluruhnya Baik Tapi Tidak Ada yang Sempurna 

hampir setiap minggu didatangi para Tekoda yang terdaftar dalam database tapi diberhentikan dalam satu dua tahun terakhir

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI 
Ketua DPRD Belu, Theodorus Manehitu Djuang bersama host jurnalis Pos Kupang, Ryan Nong dalam Podcast Pos Kupang, Sabtu, 7 Desember 2024.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPRD Kabupaten Belu, Theodorus Manehitu Djuang menyoroti kinerja pemerintah Kabupaten Belu selama tiga tahun terakhir. 

Dalam Podcast Pos Kupang, Sabtu, 7/Deember 2024 Theodorus mengatakan, secara keseluruhan kinerja pemerintah daerah Kabupaten Belu cukup baik namun menurut dia, tidak ada pemerintahan yang sempurna sehingga beberapa hal perlu diberi perhatian sekaligus sebagai pelajaran bagi pemerintahan kedepan, juga bagi kabupaten-kabupaten lain. 

Berikut cuplikan wawancara eksklusif bersama Pos Kupang. 

Bagaimana anda melihat kontestasi pilkada kemarin sebagai seorang anggota DPRD? 

Sebelumnya mungkin saya ingin menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Belu yang kemarin sudah menggunakan hak politiknya, hadir di setiap TPS untuk memilih calon-calon yang diusung oleh partai politik maupun independen. 

Kebetulan saya dari PDI Perjuangan kami mendukung dan mengusung juga pak Servas dan pak Pius, nomor urut 3, namun masyarakat berkehendak lain sehingga kami berada di urutan keempat.

Tapi tentunya situasi dan kondisi Kabupaten Belu dalam proses pilkada kemarin cukup kondusif dan aman. Setiap pertandingan pasti ada hasil baik yang memang maupun kalah.

Kebetulan Kabupaten Belu sesuai dengan hasil rekapitulasi KPU Kabupaten itu menempatkan pasangan nomor urut 1 yaitu bapak Wilibrordus Lay dan Vicente Hornai sebagai pemenang kontestasi pilkada kemarin.

Memang banyak yang kita dengar dari visi misi mereka baik lewat media maupun debat kemarin, tentu banyak hal yang kita dengar juga, namun semua kita dalam proses pelantikan Bupati terpilih baru kemudian kita sama-sama mengawal dalam bentuk RPJMD kedepan, baru kita bisa melihat isi dari visi misi mereka dan program-programnya. 

Berbicara tentang DPR sebagai mitra pemerintah Kabupaten Belu, kemarin anda di DPR berada di Komisi I. Bisa beri gambaran seperti apa perjalanan pemerintahan tiga tahun belakangan? Bagaimana kontribusi pemerintah terhadap masyarakat? 

Menilai pemerintaan berjalan mulus itu tentu dari segala macam sudut pandang yang berbeda. Saya dari oposisi waktu itu di Komisi I, dalam hal pelaksanaan jalannya pemerintah daerah itu cukup baik, walaupun kita tahu bahwa tidak ada pemimpin yang sempurna, makanya setiap kontestasi pasti ada lawan. Kalau sempurna orang takut lawan, sehingga selalu ada ruang untuk orang lawan. Biasanya begitu.

Namun memang terkait dengan program, visi misi mereka waktu awal dikampanyekan berobat gratis dengan KTP, semuanya berjalan dengan baik, juga janji-janji politik yang lain.

Dalam pengawasan kami memang ada banyak hal juga yang timpang khususnya persoalan tenaga kerja daerah (Teko daerah) yang dulu diawal kepemimpinan tahun 2021 ada istilah diberhentikan tapi selalu karena Tekoda itu kontraknya per satu tahun maka yang disampaikan bukan diberhentikan tapi habis masa kontrak. 

Kenapa saya harus bicara ini? Karena hari ini kami mendapat imbas dari situasi waktu itu. Kemarin kami bersama pemerintah daerah dalam hal ini Sekda Belu juga ke Kemenpan RI terkait persoalan ini. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved