Pilkada Jakarta 2024

Faktor Anies Baswedan, Penentu Kemenangan Pramono Anung – Rano Karno di Jakarta 

Perolehan suara tertinggi yang kini diraih oleh pasangan Pramono Anung – Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024 tak lepas dari faktor Anies Baswedan.

Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
JADI PENENTU – Faktor Anies Baswedan jadi penentu keunggulan Pramono Anung – Rano Karno di Pilkada Jakarta 27 November 2024 lalu. 

Begitupula masyarakat yang tadinya ragu, menjadi yakin kepada Pramono - Rano sebab kecintaannya kepada Anies Baswedan.

"Pemilih mas Anies itu banyak sekali ya. Di &akarta saja, di pilpres kemarin aja banyak banget. Hanya kalah sedikit sama pak Prabowo," ungkap Aris.

"Sedangkan di Pilkada sebelumnya 2017, mas Anies menang beliau, dan beliau punya kebijakan yang bisa kita akui ya bagus juga, kebijakannya dirasakan masyarakat," imbuhnya.

Aris mencontohkan, misalnya soal integrasi transportasi umum, pengadaan taman-taman kota, hingga perluasan trotoar untuk pejalan kaki.

Hal itulah yang membuat masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada Anies Baswedan.

"Memang saya ngecek teman-teman yang tadinya nanti dulu, masih galau, ketika mas Anies deklarasi dan bahkan mengkampanyekan, ini deras sekali dukungannya," kata Aris.

"Yang tadinya belum menentukan pilihan jadi memilih. Karena efek Anies itu memang ada. Istilahnya, mengunci kemenangan," pungkas dia.

Sementara itu, Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu juga membenarkan bahwa dari survey yang dilakukan, pengaruh Anies Baswedan sangatlah besar untuk potensi kemenangan Pramono - Rano dalam Pilkada 2024

"Kalau merujuk ke survey Kompas, memang terkonfirmasi. Yang pertama, Anies efek. Faktor Anies itu memiliki kontribusi paling tidak hasil lonjakan suara yang selama ini survey memprediksi belum ada 59 % , dengan hasil 50,07 % ini memang faktor Anies ada," kata Yohan di Studio Tribun Network, Sabtu.

Dari survey yang pihaknya lakukan, diketahui bahwa pendukung Pramono - Rano didominasi oleh pemilih PDI Pejuangan.

Kedua, dari pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terpecah-pecah.

"40 persen (pemilih PKS) ke RK, hampir 38/39 % ke Pram - Rano," kata Yohan.

Menurutnya, ini adalah kali pertama terjadinya split voting di Jakarta.

Sehingga, pecahnya PKS ini memberikan kontribusi untuk suara Pramono - Rano.

Baca juga: Dinilai Lambat Ambil Tindakan, Tim Ridwan Kamil - Suswono Laporkan Bawaslu Jaktim ke DKPP

Baca juga: Pastikan Gugat ke MK, Kini Tim Hukum Ridwan Kamil - Suswono Sibuk Kumpulkan Bukti-bukti Kecurangan

"Karena pemilih PKS ini beririsan dengan pemilih Anies jadi faktor itu," ungkap Yohan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved