Berita Manggarai

FKIP Unika St Paulus Ruteng Gelar Seminar Nasional

FKIP Universitas Katolik Indonesia (Unika) St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar nasional

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/HO-
SEMINAR - FKIP Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar Nasional dengan mengangkat tema 'Revitalisasi Pendidikan Humanistik Pada Era Digital 'Tantangan dan Peluang'. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, RUTENG - FKIP Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar nasional dengan  mengangkat tema 'Revitalisasi Pendidikan Humanistik Pada Era Digital 'Tantangan dan Peluang'. 

Kegiatan ini berlangsung di Aula Kampus Unika St Paulus Ruteng, Sabtu 7 Desember 2024.

Semeninar ini dibuka oleh Dr Yohanes Mariano Dangku, S.Fil.,M.Pd, 

Dekan FKIP Unika St Paulus Ruteng. Seminar ini dengan menghadirkan 2 dua orang pemateri yakni Prof H Yaya S Kusumah, M.Sc, Ph.D dari Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA UPI), dan Dr Marselus Ruben Payong, M.Pd, dari Unika St Paulus Ruteng

Hadir juga dalam kegiatan ini, Wakil Dekan FKIP, Bedilius Gunur, M.Pd., Sekretaris Rektor, Rudolof Ngalu, S.Fil.,M.Pd dan peserta dari para Dosen FKIP, dan utusan mahasiswa dari prodi-prodi FKIP. 

Dalam membuka kegiatan ini Dr Yohanes Mariano Dangku, berbicara terkait Pendidikan Humanistik pada Era Digital. 

Dangku menerangkan, pendidikan Humanistik: Visi dan Pendekatan

Pendidikan humanistik adalah perspektif, pendekatan, dan paradigma pendidikan yang menekankan pertumbuhan pribadi, aktualisasi diri, dan pengembangan potensi penuh Anda. 

Pendekatan ini memprioritaskan kematangan emosional, kreativitas, dan pemikiran kritis dari pada sekadar pengetahuan akademis.

Pendekatan ini mendorong peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam pembelajaran yang berfokus pada ekspresi diri, nilai-nilai, dan tanggung jawab pribadi, dengan tujuan mengembangkan diri menjadi pribadi yang berwawasan luas yang akan memasuki dunia kerja dengan motivasi untuk membuat perbedaan.

Sebagai visi dan perspektif pendidikan, spirit humanistik telah menjadi perhatian para filsuf eksistensialis, pedagok humanis, dan pedagok  liberatif. Urgensi Pendidikan Humanistik dan mendesak karena beberapa alasan. 

Baca juga: Mgr Maksimus Regus dan Mgr Siprianus Hormat Pimpin Misa Syukur dan Perutusan Wisudawan Unika Ruteng

Pendekatan humanistik terhadap pendidikan menekankan pengembangan pribadi secara menyeluruh, termasuk tidak hanya keterampilan intelektual tetapi juga kecerdasan emosional, empati, dan penalaran moral.

Di tingkat pendidikan tinggi, kata Dangku, hal ini penting karena mahasiswa berada pada tahap pembentukan identitas mereka sebagai profesional dan warga negara. Pendekatan humanistik menumbuhkan pemikiran kritis, kreativitas, dan apresiasi terhadap berbagai perspektif, yang penting untuk mengatasi tantangan global yang kompleks.

Pendidikan humanistik membekali mahasiswa dengan lebih dari sekadar keterampilan teknis. Pendidikan ini membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis, berkomunikasi secara efektif, dan beradaptasi dengan situasi baru—kualitas yang sangat dihargai dalam lingkungan profesional.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved