Berita Flores Timur

Signal Hilang Total, Siswa SMA Titehena di Flores Timur Batal Ikut Ujian Sekolah

perjalanan 2 kilometer dari Lewolaga, jaringan masih hilang total. Mereka akhirnya batal mengerjakan dua mata ujian penting itu.

|
Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Signal Hilang Total, Siswa SMA Titehena di Flores Timur Batal Ikut Ujian Sekolah
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Siswa batal ujian online dari rumah karena tak ada jaringan internet. Signal di Lewolaga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT hilang total sejak subuh, Jumat, 6 Desember 2024.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM,LARANTUKA - Jaringan signal hilang total membuat para siswa SMA Negeri 1 Titehena di Kabupaten Flores Timur, NTT, batal mengikuti ujian sekolah dari rumah mereka masing-masing, Jumat, 6 Desember 2024.

Bangunan SMA Negeri 1 Titehena di Desa Lewolaga, Kecamatan Titehena sementara ini masih digunakan penyintas bencana Gunung Lewotobi Laki-laki. Kegiatan belajar mengajar (KBM) hingga ujian berlangsung secara online dan diakses dengan handphone android.

Nikolaus Teluma, siswa kelas XI Jurusan IPS bersama dua rekannya, Yosep Hadino Hayon dan Vinsensius Maran, mencari signal selama berjam-jam di lokasi yang cukup jauh demi bisa mengakses link ujian matematika dan fisika.

Sayangnya, setelah menempuh perjalanan 2 kilometer dari Lewolaga, jaringan masih hilang total. Mereka akhirnya batal mengerjakan dua mata ujian penting itu.

Baca juga: Lirik Lagu Daerah NTT dari Flores Timur . Lagu Lamaholot berjudul  Kodi Dore

"Jaringan hilang sejak pukul 04.00 Wita. Kami kesulitan, tidak bisa akses. Ini hari kedua kami melaksanakan ujian sekolah," kata Nikolaus.

Ketiganya didampingi seorang guru, Ignasius Ola Beoang. Kekuatan jaringan di Lewolaga kadang melemah meski terdapat satu menara tinggi. Tak bisa berbuat apa-apa, para siswa lantas pulang ke rumah, menunggu jaringan kembali membaik.

"Ujian hari kedua. Anak-anak tidak bisa akses ke link karena keadaan jaringan. Semua mata ujian bergantung pada signal," tutur sang guru pengasuh mata pelajaran sejarah itu.

Ignasius menambahkan, siswanya sudah berjuang mencari signal di pinggir pantai yang terpancar dari Pulau Solor. Namun hingga tiba di sana, jaringan tak kunjung muncul.

Diketahui, SMA Negeri 1 Titehena digunakan sebagai posko pengungsian bagi penyintas Gunung Lewotobi Laki-laki sejak 4 November 2024 atau sehari pasca letusan dahsyat. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved