Liputan Khusus
Lipsus - Di Tengah Guyuran Hujan, Presiden Prabowo Disambut Hangat di Kupang
Presiden RI, Prabowo Subianto yang akan membuka secara resmi acara tersebut telah tiba di Kupang, Selasa (3/12) dalam guyuran hujan.
Menurutnya, rencana peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit pendidikan, tidak dilaksanakan oleh Prabowo Subianto. Ketua Umum Gerindra itu hanya menghadiri kegiatan Tanwir dan Milad ke-112.
Peletakan batu pertama dilakukan Pimpinan Pusat Muhamadiyah dengan meletakkan kapsul waktu yang akan dibuka 50 tahun mendatang. Kapsul itu berisi dokumen dan kelengkapan mengenai Muhamadiyah.
"Kita mulai jam 07.00 Wita sambil menunggu kehadiran Pak Presiden. Di Kupang ini baru pertama. Ini dilakukan kegiatan pertama terbesar Muhamadiyah di NTT," ujarnya.
Kegiatan nasional Muhamadiyah itu, menurut dia, tidak melihat banyak atau tidaknya warga Muhamadiyah di suatu daerah. Paling penting adalah kegiatan itu bisa digelar pada tempat yang ada warga Muhamadiyah.
Sampaikan Apresiasi
Ketua Ormas Garuda Kupang, Mex M. Sinlae, menilai kehadiran Presiden Prabowo di NTT terkait kegiatan akbar Muhammadiyah tersebut merupakan pilihan yang tepat. Sebab Kota Kupang dan NTT pada umumnya merupakan contoh rumah kebhinekaan yang dikenal memiliki semangat toleransi yang tinggi dalam kehidupan masyarakat plural.
"Kota Kupang dan NTT pada umumnya memiliki kehidupan sosial kemasyarakatan yang majemuk dan beragam latar belakang suku dan agama namun mampu hidup berdampingan secara harmonis hingga saat ini," ujar Mex.
Hal ini lanjutnya, harus menjadi contoh bagi berbagai daerah lain yang setidaknya belum luput dari berbagai fenomena konflik berbau SARA dan aksi-aksi intoleran.
"Garuda Kupang NTT mengapresiasi keputusan bijak Muhammadiyah yang menjadikan Kota Kupang sebagai tuan rumah kegiatan akbar ini. Apalagi, Tanwir dan Milad Muhammadiyah ke-112 dilaksanakan di di Universitas Muhammadiyah Kupang, yang sudah dikenal sebagai The Multicultural University,” ujar Mex.
Sebagai provinsi lahirnya nilai-nilai Pancasila, NTT harus tetap menjadi teladan bagi seluruh masyarakat Indonesia. NTT harus tetap menjadi rahim yang sejuk dan hukum bagi kehidupan masyarakat Indonesia yang akhir-akhir ini dinodai perpecahan bermotif SARA.
"Ini bukti yang mempertegas bahwa NTT bukan hanya sekadar rahim Pancasila, tetapi teraplikasi dalam kehidupan masyarakatnya, termasuk dalam lingkungan lembaga pendidikan," kata Mex.
Mex berharap kehadiran Presiden Prabowo Subianto bukan hanya sekadar menghadiri undangan lembaga Muhammadiyah, tetapi sebagai dukungan konkrit Pemerintah Indonesia kepada NTT, sebagai rumah keberagaman dan kampus Muhammadiyah sebagai laboratorium multikultural bagi semua masyarakat.
“Sebagai organisasi kemasyarakatan yang mengedepankan nilai-nilai gotong royong, persaudaraan, semangat keberagaman dan bela negara, Garuda Kupang siap berkolaborasi dan mendukung pemerintah. Kami juga mendukung lembaga Muhammadiyah, dan kampus Muhammadiyah dalam merawat Indonesia sebagai rumah yang nyaman dan damai bagi semua,” pungkasnya.
Sebelumnya Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang Prof Zainur Wula mengaku pada kegiatan tersebut akan ditampilkan kebudayaan lokal NTT agar para tamu undangan yang hadir semakin mengenal NTT.
“Kami akan tampilkan kebudayaan lokal di dalam kegiatan ini yang khas NTT, bahkan di logo kegiatan ini sudah kami tampilkan sisi kearifan lokal lewat desain sasando dan bunga sepe atau bunga Desember,” kata Prof Zainur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.