Berita Kota Kupang
Saksikan Ibunya Dibakar, Anak Korban Dapat Pendampingan Trauma Healing
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan Manurung pada Senin, 2 Desember 2024 membenarkan kejadian tersebut disaksikan oleh anak korban.
Penulis: Rosalia Andrela | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kasus meninggalnya Mbati Mbana (44) korban penganiayaan dan dibakar oleh suaminya, menyisakan duka bagi keluarga besar.
Kasus penganiayaan yang menurut para saksi, kerap dilakukan berulang kali oleh tersangka Gabriel Sengkoen (34) berujung pada peristiwa menyiramkan minyak tanah ke tubuh korban, dan membakarnya.
Tragisnya, peristiwa nahas ini disaksikan oleh anak bungsu korban yang berusia 4 tahun.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Aldinan Manurung pada Senin, 2 Desember 2024 membenarkan kejadian tersebut disaksikan oleh anak korban.
“Menurut para saksi memang sudah sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, disaksikan oleh anak-anaknya. Saat terjadi pertengkaran, korban dibakar disaksikan langsung oleh anaknya,” ujarnya di ruang Satreskrim Polresta Kupang Kota.
Dikatakan Aldinan, Polresta Kupang Kota bekerjasama dengan Dinas Sosial memberikan trauma healing bagi anak-anak korban.
“Kami bekerja sama dengan dari Dinas Sosial untuk trauma healing, bagi anak kedua pasangan tersebut. Motif yang kami dapatkan berdasarkan keterangan dari saksi latar belakangnya dikarenakan tersangka merasa kesal korban meminjamkan uang tanpa sepengetahuannya. Keterangan lainnya menyebutkan bahwa korban terbakar rasa cemburu,” ungkapnya.
Meski demikian, Aldinan menegaskan tidak ada alasan yang dapat dibenarkan atas tindakan keji tersebut dan tersangka mendapat hukuman maksimal atas kejadian tersebut.
Sementara itu salah satu keluarga Mbati, Dominggus Rihi Meha (50)mengatakan Gabriel sudah berulang kali memukul, bahkan pernah mengusir Mbati dengan parang. Beruntung Mbati saat itu selamat dari insiden yang hampir membacoknya tersebut.
"Saya sudah ulang-ulang dapat laporan dari Mbati kena pukul dan diusir dengan parang oleh pelaku," ujarnya di halaman ruang jenazah RSUP Ben Mboi, Minggu 1 Desember 2024 malam.
Tiga minggu selang kejadian tersebut sambung Dominggus, Gabriel kembali berulah melakukan hal yang sama dalam keadaan mabuk minuman keras. Menurut Dominggus, Gabriel melakukan aksinya karena dipicu cemburu.
"Kenapa sampai dia buat begitu, secara terus-menerus bilangnya cemburu. Dia juga masih sempat lakukan pemukulan saat pesta nikah berlangsung. Kami sangat mengayangkan perlakuan dia terhadap saudari kami," kata Dominggus.
Dominggus menambahkan sebelum kejadian dibakar, ada percekcokan di TPS yang berlokasi Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa tempat keduanya memberikan suara.
Saat itu Mbati hendak membayar ikan yang dibelinya dari seorang penjual ikan, dari situ timbul rasa cemburu yang berujung pembakaran.
trauma healing
Kapolresta Kupang Kota
Kombes Pol Aldinan Manurung
Polresta Kupang Kota
RSUP Ben Mboi
POS-KUPANG.COM
PKL di Jalan Timor Raya Sampaikan Pesan dan Harapan di HUT Kota Kupang |
![]() |
---|
“Kolam Kecewa” tak Mengecewakan Warga Oepura. Dari Sumur Meluap Jadi Tempat Rekreasi |
![]() |
---|
Novlano Umbu Rey, Bayi Lima Bulan, Nyaman Dalam Dekapan Wali Kota Kupang |
![]() |
---|
Minggu Palma di Paroki St Yoseph Naikoten, Romo Nani Ajak Umat Jangan Jadi Pendendam |
![]() |
---|
Wakil Wali Kota Kupang Hadiri HUT ke-12 SMPK Citra Bangsa Mandiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.