Berita Manggarai Barat
Tim Ahli Kaji Keberadaan Fosil Purba di Gua Batu Cermin Labuan Bajo
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah terbentuknya Gua Batu Cermin, mencari tahu fosil purba apa saja yang ada di dalam gua tersebut
Penulis: Engelbertus Aprianus | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menggandeng akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melakukan kajian ilmiah terkait di destinasi wisata Gua Batu Cermin.
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah terbentuknya Gua Batu Cermin, mencari tahu fosil purba apa saja yang ada di dalam gua tersebut, serta mengidentifikasi tumbuhan dan proses herbarium yang ada di dalamnya. Hasil kajian itu diharapkan jadi daya tarik baru bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.
"Ini dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke Batu Cermin, yang mampu memberikan multiplayer effect bagi sektor-sektor UMKM dan ekonomi kreatif," jelas Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda Kabupaten Manggarai Barat, Aloysius Lahi, Selasa 26 November 2024.
Hasil kajian itu, lanjut Aloysius, diharapkan mampu memberikan narasi yang utuh tentang keberadaan Batu Cermin, baik secara keilmuan maupun legenda yang ada, dan membuat story telling yang utuh, lengkap, yang bisa disampaikan oleh para pemandu wisata kepada para turis.
"Sehingga wisatawan yang berkunjung memiliki pengalaman yang berbeda dan unik bila dibandingkan dengan destinasi wisata yang lain," ujarnya.
Hasil kajian Tim UGM ini akan disajikan dalam bentuk dokumen dan nantinya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, sebagai referensi dalam menyusun program pengembangan Gua Batu Cermin.
Di objek wisata tersebut terdapat gua terowongan yang berada di bukit batu seluas 19 hektare, dan tingginya 75 meter. Sinar matahari yang masuk melalui dinding-dinding gua, memantulkan cahaya di dinding batu merefleksikan cahaya kecil ke area lain dalam gua, sehingga terlihat seperti cermin.
Baca juga: KPU Manggarai Barat Gunakan Perahu Distribusi Logistik ke Pulau Terluar
Stalaktit dan stalagmit dalam gua juga terlihat berkilauan saat disinari cahaya senter maupun cahaya matahari. Bagian dalam gua yang tidak kena sinar matahari terlihat gelap. Butuh bantuan cahaya senter untuk melintasi bagian gua yang gelap ini.
Spot wisata di tengah kota Labuan Bajo itu berjarak 3,7 kilometer dari Bandara Komodo dan ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 10 menit. Tarif masuk wisatawan ke Gua Batu Cermin sebesar Rp 50 ribu untuk wisman, Rp 20 ribu untuk wisnus, dan wisatawan lokal Rp 10 ribu. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kabupaten Manggarai Barat
Universitas Gadjah Mada
kajian ilmiah
Gua Batu Cermin
fosil purba
Aloysius Lahi
UGM
POS-KUPANG.COM
KSOP Labuan Bajo Larang Nyalakan Petasan-Kembang Api di Atas Kapal saat Malam Tahun Baru |
![]() |
---|
Gerakan Wisata Bersih di Labuan Bajo, Manggarai Barat Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan |
![]() |
---|
Dukung Ketahanan Pangan, Polres Manggarai Barat Tabur 1.500 Benih Ikan Nila |
![]() |
---|
Kader Muhammadiyah Manggarai Barat NTT Diminta Jaga Persatuan dan Kesatuan |
![]() |
---|
Sepanjang 2024 Imigrasi Labuan Bajo Manggarai Barat NTT Deportasi 5 Warga Asing |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.