Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 22 November 2024, Rumah-Ku Adalah Rumah Doa
diganti oleh handphone! Bahkan saat misa pun kita sibuk dengan handphone kita seolah-olah dunia akan hancur
Oleh : Pastor John Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 22 November 2024, Rumah-Ku Adalah Rumah Doa
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz STM Nenuk Atambua Timor
Perayaan Wajib St. Sesilia
Lectio: Wahyu 10:8-11; Mazmur 119:14.24.72.103.111.131;
Injil: Lukas 19:45-48
Meditatio:
Pernah anda tahu belakangan ini tentang suasana di seputar GerejaGereja kita? Ada banyak orang datang ke gereja dengan niat yang khusuk untuk mengikuti Misa namun tidak untuk sebagian orang.
Mungkin bukan seperti sarang penyamun, tetapi penuh dengan pedagang makanan, umat banyak yang memilih duduk di luar gereja, duduk sambil memesan makanan, bahkan ada yang makan, padahal misa sedang berlangsung!
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 19 November 2024, ""Tuhan akan Datang Pada Waktu yang Tak Diketahui"
Atau mungkin ibu-ibu yang menjaga anak-anaknya yang berkeliaran di sekitar gereja, bapa-bapa yang nampak menjaga anak sambil merokok.
Apakah anda bisa melakukan doa dengan baik? Ketika komuni, mereka juga maju dan ikut menyambut. Anda akan jengkel atau marah? atau jangan-jangan kita adalah juga termasuk yang membuat orang lain tidak nyaman berdoa selama misa karena kita sibuk dengan handphone kita.
Ini juga fenomena baru, dimana peran penyamun diganti oleh handphone! Bahkan saat misa pun kita sibuk dengan handphone kita seolah-olah dunia akan hancur bila kita tidak menjawab chatting tak berguna dari teman kita.
Apapun jawaban dari pertanyaan di atas, semua ada dalam diri kita masing-masing.
Saya ajak anda sejenak merenungkan kembali perikop hari ini dan membandingkannya dengan perikop hari kemarin. Dalam perikop kemarin, Yesus menangis dan hari ini Yesus marah! Yesus menangis sedih karena manusia yang begitu dikasihi-Nya tuli, buta dan tidak memiliki hati untuk mampu menyadari kehadiran Allah, dan hari ini Yesus marah, karena penodaan terhadap Bait Allah.
Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua pedagang di situ. Orang-orangNya sendiri yakni orang-orang Yahudi, yang menjadikan rumah Bapa-Nya sebagai sarang penyamun. Yesus marah? Bukankah Yesus senantiasa mengajarkan tentang cinta kasih? Lalu kenapa hari ini Yesus marah? Apakah kemarahan Yesus hari ini melanggar kasih seperti yang selalu diajarkanNya?
Mari mengingat kedua orang tua kita, anak kita atau orang-orang yang kita kasihi. Ingatlah kembali, kapan anda dimarahi orang tua anda, atau mengapa anda marah pada anak anda, apakah karena anda membenci
mereka atau karena anda mengasihi mereka?
Itulah uniknya kasih. Kasih terkadang tidak berwujud sesuatu hal yang lembut, indah dan membahagiakan, tetapi juga bisa berwujud kemarahan. Orang tua kita tidak akan marah jika kita melakukan hal baik, kitapun tak akan memarahi anak kita jika bukan karena kasih yang ingin hal terbaik bagi masa depan mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.