Berita Timor Tengah Utara
Mahasiswa KKN Fakultas Filsafat Unwira Kunjungi Keluarga Prasejahtera di Desa Ponu TTU
kehidupan yang stabil bersama keluarganya, dia telah memiliki seorang istri dan diberkahi dengan empat anak
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang mengunjungi salah satu keluarga prasejahtera di Desa Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Selasa, 19 November 2024.
Para mahasiswa ini mengambil waktu ditengah KKN yang berlangsung selama 2 minggu karena keprihatinan dengan kondisi keluarga tersebut.
Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM, dalam kunjungan kasih ini para mahasiswa memberikan sembako sekaligus sebagai bentuk amal kasih bagi keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, panggan dan papan.
"Ibu Adelia Anunu dan Bapak Henderikus adalah keluarga prasejahtera yang terbatas dalam ekonomi. Keluarga prasejahtera ini menghadapi berbagai tantangan besar, baik dari segi kesehatan mental anggota keluarga maupun dari aspek ekonomi dan perumahan yang tidak mendukung. Ibu Adelia berusia 79 tahun dengan kondisi mata buta pada bagian kanan, sedangkan bapa Henderikus berusia 83 tahun mengalami stroke," kata Ketua Kelompok KKN, Frater Darmasius Aron Seran.
Baca juga: Dosen Prodi Biologi Unimor Gelar PkM di Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar Nunnapa Timor Tengah Utara
Lanjut dia, keduanya memiliki empat anak, satu perempuan dan tiga laki-laki. Masalah kesehatan mental dari ke-empat anak tersebut juga sangat memprihatinkan.
"Pada awalnya, putra sulung mengalami gangguan mental yang cukup serius tetapi berkat upaya perawatan yang baik dan tepat dukungan dari masyarakat sekitar dia berhasil pulih dan membaik sepenuhnya hingga saat ini. Kini dia telah membangun kehidupan yang stabil bersama keluarganya, dia telah memiliki seorang istri dan diberkahi dengan empat anak," ungkapnya.
Sementara dua putra dan satu putri dari Adelia sampai saat ini masih mengalami ganguan jiwa. Kondisi ketiganya tidak terurus dengan baik karena masalah finansial.
"Ibu Adelia sendiri saat dikunjungi oleh mahasiswa KKN Fakultas Filsafat, mengatakan bahwa dia mengalami kebutaan yang disebabkan oleh kekerasaan dari ketiga anaknya. Ketika ditanyai, beliau terus terang mengatakan bahwa ia dipukuli oleh anak-anaknya jika tidak ada persedian pangan dirumah," ujarnya.
Rumah yang ditempati oleh keluarga ini dirusakan oleh ketiga anak-nya yang mengalami ganguan jiwa.
Adelia sendiri harus membanting tulang untuk menafkahi keluarganya. Sering kali dia bekerja menjadi buruh untuk mencari makan bagi anak-anaknya.
Dikisahkan, masalah gangguan jiwa yang dialami oleh anaknya disebabkan karena faktor putus sekolah.
Bagi para mahasiswa KKN, kunjungan dalam memberikan amal kasih, menjadi kunjungan yang sangat bermakna dan bernilai kemanusiaan.
"Kunjungan ini juga diharapkan menjadi perhatian pemerintahan setempat untuk memberi bantuan bagi keluarga prasejahtera atas nama ibu Adelia. Harapannya semoga mama seorang diri selalu kuat dalam situasi dan keadaan rumah tangga dan harapan kami pemerintah bisa memperhatikan keluarga ini," tandasnya.(uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.