Berita Kabupaten Kupang

Orangtua di Desa Raknamo Kupang Didampingi Cara Pemberian Makan pada Anak Stunting dan Gizi Kurang

PKM ini dirancang untuk memberikan pendampingan kepada para ibu balita di Desa Raknamo dalam hal cara pemberian makan yang sehat dan bergizi.

Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/HO-TIM PKM POLTEKKES
Tim dosen dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kupang Jurusan Keperawatan melakukan demonstrasi pengolahan makanan bergizi dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang. 

Pelatihan dan demonstrasi pengolahan bahan pangan lokal yang tersedia menggunakan bahan pangan Ikan, jagung dan kacang hijau, dan menyediakan susu dancow,

 Evaluasi target capaian: perkembangan dan pertumbuhan anak, praktik pemberian makan anak, penilaian pertumbuhan menggunakan grafik KMS, penilaian perkembangan menggunakan kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP).

Pelaksana terdiri dari 3 orang dosen, 6 orang kader, 4 orang mahasiswa. 

Pada kegiatan ini masyarakat dan Desa Mitra Raknamo berpartisipasi mengkoordinir sasaran untuk terlibat aktif dalam kegiatan mulai dari awal sampai akhir program; mengikuti semua pelatihan dan kegiatan yang diselenggarakan oleh tim Pengabdian kepada masyarakat; meneruskan atau mengembangkan kegiatan yang sudah dimulai oleh Tim Pengabdian kepada masyarakat sebagai bagian dari keberlanjutan dari kegiatan ini. 

Waktu pelaksanaan  

Kegiatan telah dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Agustus sampai September tahun 2024. Teknik yang dilakukan dimulai observasi langsung, wawancara, pengukuran fisik antropometri status gizi, kuesioner, dan dokumentasi kegiatan. Peningkatan Pengetahuan Orang Tua tentang Gizi dan Pola Asuh Anak. Penyuluhan dilakukan kepada ibu balita dan kader Posyandu terkait pentingnya gizi seimbang dan bahaya stunting.

Materi meliputi cara memenuhi kebutuhan nutrisi anak, memahami status gizi anak, dan menghindari praktik pemberian makanan yang kurang bergizi seperti mie instan.

Penyuluhan disampaikan dengan modul yang sederhana agar lebih mudah dipahami, disertai diskusi untuk menggali pemahaman awal peserta.

Berdasarkan hasil pengamatan, terdapat peningkatan pemahaman orang tua setelah penyuluhan. Orang tua yang sebelumnya tidak menyadari dampak negatif gizi buruk terhadap kesehatan dan perkembangan anak mulai memahami pentingnya pola makan sehat. Mereka menjadi lebih sadar mengenai dampak jangka panjang stunting dan pentingnya pola asuh yang baik, terutama dalam memberikan makanan bergizi bagi anak.

Penurunan status gizi kurang dari 72 balita menjadi 45 balita. Hasil ini menurut ketua Tim Aben BYH Romana, SKP,MKep menghasilkan Perubahan Perilaku dan Pola Pemberian Makan pada Anak.

Setelah edukasi dan pendampingan, pola makan anak mulai mengalami perubahan. Ibu balita yang sebelumnya cenderung mengandalkan makanan instan, mulai memperhatikan keseimbangan gizi dengan memberikan makanan bernutrisi seperti ikan, sayuran, dan kacang-kacangan, yang sebelumnya didemonstrasikan dalam kegiatan pengolahan bahan pangan.

Metode evaluasi kegiatan melalui pendekatan wawancara dilakukan sebelum dan sesudah program untuk menilai perubahan pengetahuan. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan dalam pemahaman dasar tentang gizi dan pola makan sehat.

Mayoritas ibu menyatakan lebih memahami cara menyediakan makanan seimbang dan berkomitmen untuk menerapkan pola makan sehat pada anak-anak mereka. 

Demonstrasi pengolahan makanan bergizi yang dilakukan tim membantu meningkatkan keterampilan ibu dalam menyiapkan makanan sehat. Ibu balita menunjukkan peningkatan dalam kemampuan mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan bergizi bagi anak-anak mereka.

Hal ini terlihat dari keterampilan mereka dalam mengikuti demonstrasi dan mencoba sendiri di rumah serta Perkembangan Status Gizi Anak.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved