Lewotobi Erupsi

Kabid BPBD Flores Timur Avelina Hallan Percepat Bantuan Susu Bagi Ibu Hamil dan Anak

Avelina mengatakan, penyintas bencana harus mengajukan permohonan bantuan tertulis dan ditandatangani Koordinator Pos Lapangan.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laji di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, NTT, Selasa, 19 November 2024. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Flores Timur, Avelina Manggota Hallan sedang memfasilitasi pendistribusian susu untuk ibu hamil dan anak-anak penyintas erupsi Gunung Lewotobi di Posko Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur, NTT.

Avelina lantas mencari keberadaan ibu hamil bernama, Maria Angela Jabo Leba (32), serta dua putrinya, Yuliana Bare Nuren Puka (9) dan Emilia Lolon Puka (3).

"Sekarang saya ada di Konga, jadi saya akan langsung fasilitasi kebutuhan mereka," kata Avelina, Selasa, 19 November 2024.

Respons ini sebagai jawaban konkrit atas keluhan ibu hamil dan anak-anak yang tak pernah diberi bantuan susu meski sudah mengungsi selama sepekan.

Bersama Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Flores Timur, Sebas S. Kleden, dan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Flores Timur, Ferdinandus Wada, kebutuhan susu akhirnya terjawab. Raut gembira mewarnai pertemuan mereka di tenda darurat.

Avelina mengatakan, penyintas bencana harus mengajukan permohonan bantuan tertulis dan ditandatangani Koordinator Pos Lapangan.

Permohonan itu, jelas Avelina, diserahkan ke bagian logistik agar bantuan bisa disalurkan ke penyintas bencana.

Avelina menuturkan, pihaknya memerlukan administrasi untuk dipertanggungjawankan di kemudian hari.

"Semuanya kita bantu, tetapi administrasinya juga harus jalan. Jadi lapor ke pos lapangan, kami tidak mempersulit, kami pasti layani," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang penyintas, Yuliana Bare Nuren Puka (9), saban hari hanya menkonsumsi air mineral. Dengan kalimat polos, Yuliana yang masih duduk di bangku Kelas III SD Waiula itu mengaku bahwa tak ada bantuan susu meski sudah mengungsi selama satu pekan.

"Tidak, om. Kami minta susu," katanya saat ditanya wartawan. Yuliana bersama adiknya, Emilia Lolon Puka (3) duduk di tenda darurat.

Ibu Yuliana dan Emilia, Maria Angela Jabo Leba (32), yang sedang mengandung tujuh bulan, juga tak pernah diberi susu. Ia mengaku sering sakit kepala jika tak menkonsumsi susu Laktogen.

Baca juga: Kapolri Dengar Harapan Penyintas Lewotobi Erupsi, Jangan Jauh dari Kebun

"Tidak ada. Saya hanya diberi biskuit. Kalau susu, saya belum pernah dapat," ungkapnya.

POS-KUPANG.COM kemudian mendatangi gudang logistik di Kantor Desa Konga. Banyak sekali bantuan, termasuk susu. Segala jenis bantuan tampak menumpuk, layaknya toko milik pebisnis. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved