Amerika Serikat
Donald Trump Tugaskan Elon Musk Bongkar Birokrasi dan Pangkas Aturan Berlebihan
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX tersebut akan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS bersama pengusaha Amerika, Vivek Ramaswamy.
POS-KUPANG.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump menugaskan miliarder Elon Musk untuk membongkar birokasi pemerintah dan memangkas aturan yang berlebihan.
Tugas Elon Musk itu dalam kapasitasnya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah Amerika Serikat ( AS).
Penunjukan Elon Musk diumumkan Donald Trump pada hari Selasa (12/11/2024).
“Bersama-sama, kedua orang Amerika yang luar biasa ini akan membuka jalan bagi Pemerintahan saya untuk membongkar Birokrasi Pemerintah, memangkas peraturan yang berlebihan, memangkas pengeluaran yang sia-sia, dan merestrukturisasi Badan-Badan Federal yang penting bagi gerakan Save America,” kata Donald Trump.
Baca juga: Presiden Prabowo Bicara dengan Donald Trump, Akan Mengunjungi Indonesia
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX tersebut akan memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah AS bersama dengan pengusaha Amerika, Vivek Ramaswamy.
Masuknya Elon Musk di Kabinet Donald Trump tidak mengejutkan. Trump memang sempat mengumumkan rencana untuk memasukkan Elon Musk ke dalam kabinetnya apabila ia memenangi Pilpres Amerika Serikat tahun 2024.
Pada 9 Juni 2024, ia telah secara jelas mengungkap rencana menempatkan Elon Musk sebagai kepala komisi efisiensi pemerintah jika ia memenangkan Pilpres Amerika.
Ketika masih menjadi kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Trump kala itu mengatakan kepada para eksekutif bisnis dalam sebuah pidato di New York, bahwa Elon Musk akan mengawasi audit keuangan dan kinerja menyeluruh terhadap seluruh pemerintah federal apabila ia terpilih jadi Presiden lagi.
“Sebagai tugas pertama, komisi ini akan mengembangkan sebuah rencana aksi untuk menghilangkan penipuan dan pembayaran yang tidak tepat dalam waktu enam bulan. Ini akan menghemat triliunan dollar,” kata Trump, dikutip dari Reuters.
Menjadi fakta, pemerintahan Trump di masa lalu telah menghadapi peningkatan utang nasional sebesar 8,2 triliun dollar AS atau hampir dua kali lipat lebih besar dari Presiden Joe Biden.
Namun, Donal Trump belum secara terbuka mengidentifikasi penghematan apa pun dan para ahli merasa skeptis mengenai besarnya penghematan tersebut.
“Secara definisi, ini berarti Trump mendukung pemotongan Jaminan Sosial, Medicare, atau tunjangan veteran. Pada saat yang sama, Trump mengusulkan pemotongan pajak triliunan dolar untuk orang kaya. Itulah tujuan fundamentalnya: lebih banyak uang untuk teman-temannya yang kaya, lebih sedikit untuk orang lain,” tulis Bharat Ramamurti, mantan pejabat ekonomi di Gedung Putih Joe Biden pada Juni lalu.
Donald Trump sempat menjanjikan pemotongan pajak besar-besaran.
Ia berjanji menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota mata uang kripto dunia, dan mengatakan akan mencabut Undang-Undang Pengurangan Inflasi Biden, yang menurunkan biaya untuk energi bersih dan pengobatan sambil menindak kecurangan pajak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Donald Trump Tunjuk Elon Musk Jadi Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah AS, Apa Tugasnya?
Vivek Ramaswamy
Elon Musk
Kepala Departemen Efisiensi
Donald Trump
CEO Tesla
SpaceX
Presiden Amerika Serikat
Korban Tewas dalam Musibah Banjir di Texas Mencapai 78 Orang, Pencarian Berlanjut |
![]() |
---|
Banjir Bandang Melanda Bumi Perkemahan di Texas, 20 Anak Perempuan Hilang |
![]() |
---|
Perseteruan Elon Musk dan Trump Makin Memanas, Singgung Rencana Pemakzulan |
![]() |
---|
Elon Musk Hadir di Gedung Putih dengan Mata Lebam, Ada Apa Gerangan? |
![]() |
---|
Universitas Harvard Menang Gugatan atas Pemerintahan Donald Trump |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.