Lewotobi Erupsi

Abu Vulkanik Menyebar Hingga Ende, Jumlah Pembelian Masker Meningkat

masyarakat Kabupaten Ende yang juga terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki agar selalu mengenakan masker apabila melakukan aktivitas di luar

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/ALBERT AQUINALDO
Salah satu warga Kota Ende saat membeli masker di apotek Mahakarya di Jalan Prof dr WZ Yohannes di depan RSUD Ende. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 8000 meter di atas puncak, Kamis 7 November 2024.

Akibatnya, abu vulkanik bergerak ke arah barat dan dirasakan warga Kabupaten Ende.

Sektretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Kamis, 7 November 2024 malam membenarkan sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki di wilayah Kabupaten Ende.

"Memang terasa sekali, memang dari siang sudah terasa tapi karena mungkin hujan jadi tidak terlalu kelihatan, malam ini baru sudah mulai terasa karena abu vulkanik sudah mulai terlihat," ujar Yulius.

Dia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Ende yang juga terdampak abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki agar selalu mengenakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah.

Sementara itu, jumlah pembelian masker di apotek di Kota Ende meningkat sejak, Kamis, 7 November 2024 malam. Hasil penelusuran POS-KUPANG.COM di tiga apotek besar menunjukkan, jumlah pembelian masker sebelum terdampak abu vulkanik hanya eceran hingga tiga kotak perhari.

"Sejak tadi malam sampai sekarang itu kami sudah menjual sampai 100 dos lebih, bahkan masker untuk anak-anak habis, " ujar petugas di Apotek K24 di Jalan Gatot Subroto, Kota Ende.

Harga masker di apotek tersebut baik masker duckbill maupun masker medis dijual dengan harga Rp 55 ribu.

Saat ini, masker yang masih tersedia di apotek tersebut berjumlah 450 buah berupa masker duckbill.

Baca juga: Hati yang Tertinggal di Lembah Lewotobi, Bencana Panjang Tanpa Kenal Jeda

Sementara itu, dua apotek Mahakarya di Jalan Wirajaya dan Jalan Prof dr WZ Yohannes yang didatangi POS-KUPANG.COM juga mengaku hal senada.

"Dari pagi sampai siang ini sudah 10 kotak, sebelumnya itu dalam satu hari tidak sampai 1 dos tapi mulai tadi malam itu penjualan masker meningkat," ujar petugas di Apotek Mahakarya di Jalan Prof dr WZ Yohannes.

Harga masker di apotek tersebut dijual dengan harga Rp 40 ribu untuk masker duckbill dan Rp 35 ribu untuk masker medis.

Terhadap jumlah permintaan masker yang meningkat di sejumlah apotek dan beberapa kios-kios kecil di Kota Ende, Sekretaris BPBD Kabupaten Ende, Yulius Emanuel Riwu mengimbau kepada pengusaha kecil maupun apotek untuk tidak memanfaatkan situasi penyebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi di Kabupaten Ende untuk menaikkan harga penjualan masker. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved