Opini

Opini: Menyelami Esensi Persembahan Adat Manggarai Melalui Perspektif Spiritual

Kehadiran leluhur dipercaya berlanjut dalam kehidupan spiritual dan tetap memberikan pengaruh serta perlindungan bagi generasi saat ini. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Tian Rahmat. 

Dalam konteks ini, memindahkan persembahan hewan kepada Allah dapat menciptakan pergeseran nilai yang tidak sesuai dengan makna asli persembahan tersebut. 

Allah, menurut Kitab Suci, tidak membutuhkan persembahan materiil, karena esensi ibadah kepada-Nya adalah kepercayaan dan pengabdian dalam hati.

Meluruskan Pemahaman Persembahan dalam Tradisi

Bapak Lexi menekankan pentingnya menempatkan persembahan dalam konteks yang benar untuk menghindari distorsi makna. Tradisi Manggarai telah lama membedakan antara ritual untuk leluhur dan bentuk pengabdian kepada Allah. 

Pemahaman ini bukan berarti menolak kemajuan, tetapi menjaga agar tradisi yang ada tetap relevan tanpa kehilangan makna spiritual yang mendalam.

Seperti yang dijelaskan dalam karya “Kearifan Lokal dan Nilai Spiritualitas” oleh Dr. Benyamin Sutanto (2019), mempersembahkan sesuatu kepada leluhur tidak berarti menyembah mereka sebagai dewa atau Tuhan, melainkan sebagai bentuk penghargaan dan perayaan kehidupan yang telah diwariskan. 

Beliau menyebutkan bahwa menghormati leluhur melalui persembahan adalah sarana menjaga identitas budaya dan mempertahankan kearifan lokal dalam menghadapi modernitas.

Menjaga Keseimbangan Antara Tradisi dan Kepercayaan

Penting bagi generasi muda untuk memahami tradisi persembahan dalam kerangka yang tepat agar tidak menyalahartikannya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah. 

Dengan memisahkan persembahan yang ditujukan untuk leluhur dari persembahan kepada Allah, masyarakat Manggarai dapat mempertahankan identitas budaya tanpa mencampuradukkan nilai-nilai spiritual yang mungkin berbeda secara mendasar.

Mengutip kembali pandangan Bapak Lexi, “Ketika kita mempertahankan makna asli dari persembahan ini, kita bukan hanya melestarikan tradisi, tetapi juga menunjukkan penghargaan terhadap kepercayaan dan pemahaman leluhur kita.” 

Dalam dunia yang semakin terhubung, menjaga pemahaman lokal dalam bentuknya yang otentik dapat membantu melestarikan identitas dan menjaga keutuhan budaya.

Membangun Pemahaman yang Bijak

Tradisi persembahan di Manggarai menuntut kita untuk melihat lebih dalam ke akar budaya yang kaya dan bermakna. 

Memahami persembahan moke untuk leluhur sebagai bagian yang terpisah dari persembahan kepada Allah adalah bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved