Breaking News

Opini

Opini: Menyelami Esensi Persembahan Adat Manggarai Melalui Perspektif Spiritual

Kehadiran leluhur dipercaya berlanjut dalam kehidupan spiritual dan tetap memberikan pengaruh serta perlindungan bagi generasi saat ini. 

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Tian Rahmat. 

Buku tersebut menjelaskan bahwa masyarakat Manggarai menganggap leluhur sebagai penjaga yang mampu menyampaikan doa dan harapan kepada dunia spiritual. 

Menurut Dr. Harun, “Pemberian moke dan hewan merupakan cara masyarakat Manggarai berkomunikasi dengan leluhur mereka.”

Mempertegas bahwa persembahan ini memiliki peran penting dalam menjaga hubungan harmonis antara generasi sekarang dengan para leluhur.

Memahami Perbedaan Persembahan untuk Allah dan Leluhur

Kendati penting dalam adat, Bapak Lexi menekankan bahwa persembahan kepada leluhur tidak sama dengan persembahan kepada Allah. 

Dalam konteks kepercayaan Kristen, Allah adalah entitas yang berada di atas segalanya, dengan status spiritual dan kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada leluhur

Kitab Suci menyebutkan bahwa Allah tidak membutuhkan persembahan materi (Mazmur 50:12-13), yang menandakan bahwa hubungan dengan-Nya bersifat transendental dan lebih dalam daripada sekadar ritual fisik. 

Di sisi lain, persembahan kepada leluhur merupakan bagian dari penghormatan dan pengakuan terhadap keterlibatan mereka dalam kehidupan.

Kitab Ibrani 7:27 menekankan bahwa Yesus Kristus, dalam perannya sebagai Imam Agung, telah mempersembahkan diri-Nya sekali untuk selamanya. 

Hal ini menunjukkan bahwa Allah tidak lagi memerlukan persembahan manusia dalam bentuk fisik karena pengorbanan Kristus telah menyempurnakan hubungan manusia dengan-Nya. 

Sebaliknya, persembahan kepada leluhur dalam adat Manggarai justru adalah pengakuan akan hubungan yang masih berlanjut antara manusia dengan leluhur yang telah tiada.

Simbolisme Hewan dalam Persembahan Adat

Persembahan hewan dalam tradisi Manggarai memiliki simbolisme yang kuat. Ritual adat menggunakan hewan tertentu, seperti babi atau ayam, sebagai medium komunikasi dengan leluhur

Dalam “Ritual Adat Manggarai” karya Dr. Michael Natan (2018), disebutkan bahwa masyarakat Manggarai meyakini bahwa roh hewan tersebut membawa pesan dan harapan mereka kepada leluhur

“Hewan dalam persembahan bukan sekadar korban fisik, tetapi simbol hubungan yang terjalin antara manusia dengan leluhur mereka,” kata Dr. Natan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved