Opini
Opini: Teknologi Digital untuk Lestarikan Bahasa Dawan dalam Pembelajaran IPA
Uab Meto merupakan salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Oleh: Vivi E.R Husin
Kandidat Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Ganesha
POS-KUPANG.COM - Bahasa Dawan atau Uab Meto perlu dilestarikan agar tidak punah keberadaanya di kemudian hari.
Data pembukuan Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2019), Indonesia memiliki 718 bahasa di 2.560 daerah pengamatan yang jumlahnya tidak termasuk dialek dan sub-dialek.
Kemendikbudristek (2020), dikutip dari (Peta bahasa.kemdikbud.go.id, t.t.) mendata bahwa provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi ketiga dengan jumlah bahasa terbanyak yakni 72 bahasa daerah.
Badan Pusat Statistik mencatat masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Timor Tengah Selatan (TTS) yang berusia 5-60 tahun ke atas masih menggunakan Uab Meto sebagai bahasa sehari-hari.
Uab Meto merupakan salah satu bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan yang memiliki kekayaan budaya dan pengetahuan lokal berharga.
Di kecamatan atau pedesaan masyarakat masih menggunakan Uab Meto sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai oleh anak karena anak bertumbuh bersama bahasa ibu.
Dalam masyarakat yang tinggal di pedesaan, bahasa ibu menjadi bahasa pertama bagi anak. Anak-anak akan memperoleh bahasa apapun dari orang tua mereka.
Alat komunikasi di lingkungan rumah yang digunakan oleh anak-anak yaitu bahasa daerah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi semakin dominan, penggunaan bahasa ibu dalam pendidikan mulai punah seperti Uab Meto.
Menghadapi tantangan ini, integrasi teknologi digital menjadi salah satu solusi potensial untuk melestarikan Uab Meto, terutama dalam konteks pembelajaran di sekolah khususnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu bidang studi yang memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman siswa tentang dunia di sekitar mereka.
Menggabungkan pembelajaran IPA dengan bahasa daerah seperti bahasa Dawan dapat memberikan dampak positif terhadap upaya pelestarian bahasa sekaligus meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA melalui konteks budaya mereka. Teknologi digital, dalam hal ini, bisa menjadi media yang efektif untuk mewujudkan integrasi ini.
Uab Meto dalam Pembelajaran IPA
Uab Meto atau pengetahuan lokal, merupakan harta karun yang tak ternilai dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Pemahaman mendalam tentang alam sekitar yang telah diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat lokal ini memiliki peran yang sangat krusial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.