Berita Ende

Gunung Iya di Ende Meletus Terakhir Tahun 1969

ialah gunung berapi yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. 

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Gunung Iya di Ende Meletus Terakhir Tahun 1969
POS-KUPANG.COM/HO-DOK
Gunung Iya di Kabupaten Ende naik menjadi status siaga.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo

POS-KUPANG.COM, ENDE - Gunung Iya merupakan gunung berapi kerucut yang terletak di bagian selatan Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gunung Iya memiliki tinggi 637 mdpl atau 2.090 kaki dan masuk dalam daftar gunung Ribu dan tercatat meletus terakhir pada tahun 1969.

Gunung Ribu adalah sebuah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan gunung berapi dengan ketinggian topografi 1.000 m (3.300 ft) atau lebih. Saat ini terdapat total 192 puncak di seluruh Indonesia yang termasuk gunung ribu.

Istilah "Ribu" berasal dari kata Bahasa Indonesia "ribu" yang berarti "seribu" dan mencerminkan fakta bahwa untuk memenuhi syarat sebagai puncak Ribu harus memiliki seribu meter menonjol. 

Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, Rute Penerbangan dari Bandara H Hasan Aroeboesman Ende Dibatalkan 

Ada tiga kategori Ribu, sesuai dengan ketinggian mutlak puncak. "Sangat Tinggi" untuk kategori ini adalah puncak lebih dari 3000 meter tinggi, "Tinggi Sedang" untuk puncak antara tahun 2000 dan 3000 meter dan "Kurang Tinggi" untuk puncak dengan ketinggian antara 1000 dan 2000 meter. Saat ini, 192 puncak di Ribu telah diidentifikasi dan terdapat 39 puncak khusus.

Gunung Iya merupakan gunung berapi kerucut, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit atau stratovulkano, ialah gunung berapi yang tinggi dan mengerucut yang terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. 

Bentuk gunung berapi itu secara khas curam di puncak dan landai di kaki karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental karena banyak mengandung silika, dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh. Lava seperti itu dikelompokkan asam karena tingginya konsentrasi silikat.

Gunung Iya resmi dinaikkan statusnya dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak 17 Oktober 2024 pukul 08.00 WITA. 

Keputusan ini diambil setelah terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas vulkanik gunung tersebut selama beberapa bulan terakhir.

Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Iya yang memiliki ketinggian 637 meter di atas permukaan laut menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas magmatik sejak awal Juli 2024. 

Asap putih dari kawah utama terus terlihat, dengan ketinggian mencapai hingga 300 meter dari puncak. Selain itu, gempa vulkanik dan tektonik yang terekam di sekitar gunung meningkat tajam, khususnya pada Agustus hingga pertengahan Oktober.

Tanda-tanda Kegempaan Meningkat

Data mencatat 233 kali gempa Vulkanik Dalam, 160 kali gempa Tektonik Lokal, serta 127 kali gempa Tektonik Jauh dalam periode tersebut. 

Peningkatan ini menandakan adanya pergerakan magma yang berpotensi memicu erupsi. Rekahan di sekeliling kawah aktif juga menjadi perhatian, karena zona lemah ini dapat memicu longsoran besar ke arah laut jika terjadi letusan.

Aktivitas vulkanik Gunung Iya, yang terletak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, meningkat signifikan sehingga Badan Geologi menaikkan statusnya menjadi Level III atau Siaga, Selasa, 5 November 2024 pukul 16.00 WITA.

Mulai tanggal 6 November 2024 pukul 18.00 WITA, warga sekitar diimbau untuk waspada dan menghindari aktivitas di sekitar kawasan gunung ini.

Gunung api Iya, dengan ketinggian 637 meter di atas permukaan laut, memiliki sejarah panjang erupsi sejak 1671 hingga letusan terakhir pada 1969. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved