Berita NTT
PLTS Wini, Penyangga Nasib Generasi Bangsa di Perbatasan RI-RDTL
Kehidupan yang sangat sederhana mendorong Gracya selalu tekun belajar agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya. Gracya berdomisili di RT 003, RW 001
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
Penerangan yang bersumber dari jaringan PLTD belum berjalan maksimal pada waktu itu. Oleh karena itu, PLTS membantu penerangan warga pada siang hari dan beberapa jam pada malam hari.
Hermigildus mengakui bahwa, pendapatan sebagai seorang petani sangat minim. Walaupun demikian, ia memastikan akan menyekolahkan anaknya agar bisa mencapai cita-cita mereka. Hal ini dilakukan agar nasib buah hatinya akan lebih baik di kemudian hari.
PLTS Wini Jadi Harapan Kelancaran Proses Pembelajaran di Perbatasan RI-RDTL
Kepala Sekolah SMP Negeri Wini, Engelbertus Nipu, S. Pd mengatakan, SMP Negeri Wini didirikan pada tahun 2002. Pada tahun 2024 ini sebanyak 244 orang siswa-siswi yang mengenyam pendidikan di sekolah itu. Sebanyak 24 orang guru mengabdikan diri di SMP Negeri Wini.
Selama ini, siswa-siswi SMP Negeri Wini mengikuti proses pembelajaran dal 9 ruang kelas yang disediakan. Mengingat beberapa waktu lalu ada pengurangan siswa maka, saat ini mereka hanya menggunakan 8 ruang kelas.
Saat ini, kegiatan pembelajaran di sekolah menggunakan teknologi modern seperti; laptop, komputer, Wi-Fi, handphone android, infokus dan sejumlah barang elektronik lainnya.
Ketika pertama kali berdiri, penerangan di SMP Negeri Wini disuplai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di Desa Humusu Wini. Beberapa tahun yang lalu, penerangan di wilayah itu kemudian disatukan ke jaringan PLTU Kupang.
Saat ini, mereka tidak mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan ANBK di sekolah. SMP Negeri Wini telah menyelenggarakan 3 kali ANBK sejak sistem tersebut diberlakukan.
Baginya, PLN sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di perbatasan. Saat ini, anak-anak didik diwajibkan untuk menguasai teknologi dan memanfaatkan teknologi. Pasalnya, proses pembelajaran di sekolah menggunakan infokus. Semua guru diwajibkan mendesain proses pembelajaran yang efektif bagi anak didik menggunakan laptop dan dipaparkan di kelas dengan infokus.
Prestasi Anak-anak SMP Negeri Wini
Wajah Engelbertus tampak sumringah ketika membeberkan prestasi anak-anak di SMP Negeri Wini. Meskipun baru memimpin sekolah ini selama 3 tahun namun, anak didiknya mulai meraih prestasi di tingkat Kecamatan Insana Utara dan di tingkat Kabupaten Timor Tengah Utara.
Rasa pesimis tidak sedikitpun menyelimuti mimpi semua guru dan anak-anak di sekolah ini. Bagi mereka, prestasi harus diraih dari tingkat yang paling bawah. Prestasi juga harus diraih secara berjenjang.
Selama 2 tahun terakhir, siswa-siswi SMPN Wini mewakili Kecamatan Insana Utara untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) 1 Kabupaten TTU. Saat itu mereka meraih juara 3 cabang olahraga bola voli tingkat pelajar seKabupaten TTU.
Sedangkan di tingkat kecamatan, SMPN Wini selalu meraih prestasi di semua cabang olahraga, kesenian maupun akademik. Di sisi lain, perolehan nilai dan kemampuan akademik anak didik di sekolah ini sangat baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.